HUT ke-44, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Palu Fokus Selesaikan Sejumlah Masalah

oleh -
Wiwik Jumatul Rofi'ah

PALU – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Wiwik Jumatul Rofi’ah, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palu juga fokus menyelesaikan beberapa masalah yang saat ini masih mencuat, di balik gemerlapnya puncak peringatan HUT ke-44 tahun ini.

“Salah satunya, masalah penyelesaian hunian tetap (huntap). Semoga Pak Wali bisa segera menyelesaikan, sebelum selesai periode beliau menjadi Wali Kota Palu,” kata Bunda Wiwik, sapaan akrabnya, Selasa (27/09).

HUT Kota Palu saat ini, kata dia, juga menjadi refleksi empat tahun pascabencana Pasigala. Sayangnya, kata dia, masalah huntap masih tetap menggantung. Masih banyak korban Pasigala yang terus bertanya tentang haknya tersebut.

BACA JUGA :  Bakal Calon Bupati Morowali Iksan Ziarah di Makam Habib Idrus bin Salim Aljufri, di Palu

Selain masalah penyelesaian huntap, lanjut dia, masalah lainnya yang juga mesti menjadi perhatian Pemkot Palu adalah efek dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Dampak dari kenaikan BBM, sudah pasti berimbas kepada masalah ekonomi dan sosial. Semua ini, harus menjadi perhatian pemerintah,” kata anggota DPRD Sulteng Daerah Pemilihan Kota Palu ini.

Saat ini di tingkat pasar, kata dia, hampir semua harga komoditi telah naik. Contoh paling sederhana, hampir tidak ada lagi telur yang harganya di bawah Rp2 ribu. Belum lagi komoditi pokok lainnya, seperti beras.

BACA JUGA :  Wakil Ketua DPRD Touna Tolak Mobil Dinas Baru

“Gas 5 kilogram juga sudah duluan naik. Untuk penukaran dari awalnya hanya Rp75 ribu, sekarang sudah antara Rp105 ribu hingga Rp115 ribu,” kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulteng itu.

Kondisi ini, lanjut dia, tentu saja akan menyebabkan terjadinya inflasi atau daya beli masyarakat. Parahnya, naiknya harga bahan pokok tidak diiringi dengan kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Bansos yang dijanjikan sebagai kompensasi kenaikan BBM juga belum dirasakan.

“Yang perlu diantisipasi adalah dampak sosialnya. Kondisi ini, sudah pasti berimbas pada naiknya angka kemiskinan. Semoga Pak Wali Kota dengarkan masukan ini. Dirgahayu Kota Palu,” tandasnya. **