SIGI – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Sigi melalui Koordinator Pramuka Peduli menargetkan akan menyemprotkan seluruh titik Hunian Sementara (Huntara) diwilayah Kabupaten Sigi.
Dalam penjelasannya, Ketua Kwarcab Sigi Rizal Intjenae mengatakan, setidaknya dalam tempo 11 hari belakangan ini, pihaknya sudah menyemprotkan disinfektan diratusan bilik huntara dua desa yakni Desa Mpanau dan Desa Karawana, pasar Tradisional Biromaru, Masjid dan Sekolah.
“Hanya yang cukup lama itu kita semprot titik huntara di Mapanau karena jumlahnya disana cukup banyak, nah begitu Desa Karawana itu bisa kita selesaikan dalam sehari saja turut dengan pemukiman penduduk satu desa kita semprot juga,” Kata Rizal Intjenae kepada Media Alkhairaat, Senin (6/4).
Menurut Rizal, aksi antisipasi penyebaran virus corona itu sudah dilaksanakan sejak 11 hari yang lalu, dan akan berlangsung sampai waktu yang belum ditentukan kedepannya. Karena, pihaknya menargetkan bilik-bilik huntara diseluruh wilayah Sigi diantaranya Marawola, Dolo Barat, Dolo Selatan, hingga Kulawi juga akan disemprotkan disinfektan.
Meski masih sebatas penyemprotan disinfektan, Rizal sudah merencanakan pihaknya akan bekerjasama dengan Dinkes Sigi, BPBD Sigi, dan beberapa Organisasi Kesehatan maupun kemanusiaan diwilayahnya, untuk melakukan pengecekkan suru tubuh warga huntara, menyediakan sarana cuci tangan, dan membagikan masker.
Terpisah, Kepala Desa Karawana Abdul Rahman mengatakan tidak kurang dari 2 ribu lebih pemukiman penduduk yang ada didesanya telah disemprotkan disinfektan, termasuk diantaranya huntara dan sejumlah fasilitas public lainnya.
Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona yang dinilainnya semakin mengkhatirkan. Bahkan Desa Karawana, saat ini memiliki satgas penanganan Kasus Corona ditingkat desa dengan melibatkan seluruh komponen desa.
“Mengingat memang dari desa ini ada warga kita diluar daerah yang berencana akan pulang kampung pada bulan Ramadhan sampai Lebaran Idul Fitri mendatang, dan sudah ada dua orang yang saat ini baru pulang dari perantuan itu kita sudah memantau mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” Katanya.
Sementara itu, pihaknya belum dapat melakukan seperti desa lainnya yang memilih untuk lockdown/karantina wilayah, pihak Desa Karawana memilih untuk menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah Kabupaten maupun Provinsi.(Faldi)