PALU – Hunian sementara (Huntara) yang dibangun pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang diperuntukan bagi korban bencana dibangun di Kelurahan Petobo dan Kelurahan Duyu. Kedua nya akan dilengkapi dengan fasiltas pendidikan dan kesehatan.
Senin (22/10) siang, Gubernur Provinsi Sulteng, H. Longki Djanggola bersama Wali Kota Palu, Hidayat didampingi Satgas Bidang Infrastruktur PUPR, Arie Sutiadi dan Kadis Bina Marga dan Penataan Ruang, H. Syaifullah Djafar meninjau lokasi Huntara di dua kelurahan itu.
Salah satu Staf Teknik Pembangunan Huntara Kementerian PUPR, Moh. Syafe’i menyampaikan, Huntara di Kelurahan Duyu direncanakan akan dibangun 18 unit yang berlokasi di dekat Stadion Gawalise, sementara di Petobo 70 unit berlokasi di sebelah timur Bandara Mutiara SIS Aljufri. Masing-masing satu unit ada 12 bilik dengan asumsi satu bilik dihuni lima orang. Dari 70 unit di Petobo nantinya akan dihuni 4000 jiwa dan untuk Duyu 18 unit dikali 12 bilik, dikali lima jiwa. Sehingga bisa menampung 1000 jiwa.
Syafe’i menjelaskan, Huntara di Petobo akan dilengkapi fasilitas sekolah sementara untuk tingkatan Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) dan Puskesmas pembantu.
“Untuk sekolah lanjutan tidak disediakan karena dianggap sudah mandiri, tanpa harus berada di lokasi Huntara,”katanya.
Berdasarkan Site plan fasilitas lain yang akan dibangun dalam kawasan Huntara adalah, ruang terbuka untuk bermain atau bersosialisasi, parkiran serta titik evakuasi.
Dijelaskannya, satu unit yang berdiri dari 12 bilik akan dilengkapi kamar mandi, satu dapur bersama dan satu tempat cuci bersama.
“Ini sudah melebihi standar. Biasanya untuk tolilet dalam satu kelompokmasyarakat secara umum satu banding 20 jiwa. Namun untuk Huntara sendiri satu banding 18 sudah sangat cukup memadai.
Disela-sela kunjungannya, Longki Djanggola mengingatkan pada Wali Kota Palu agar memanfaatkan pemerimtah kecamatan dan kelurahan untuk benar-benar memastikan kelayakan warga yang akan menempati Huntara.
Gubernur juga mengapresiasi kinerja serta desain konstruksi Huntara yang menggunakan baja ringan diatas beton umpak. (YAMIN)