Hunian Nyaman ACT Dilengkapi Masjid dan Sekolah

oleh -
Koordinator Pembangunan ICS, ACT, Deden Abdul Rochman saat menunjukan site plan ICS di Kelurahan Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Ahad (04/11). (FOTO: MAL/IKRÀM)

SIGI – Senior Vice President, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Syuhelmaidi Syukur bersama Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta, melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan 140 unit Integrated Comunity Selter (ICS) atau hunian nyaman di Kelurahan Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Ahad (04/11).

ICS yang diperuntukan bagi korban gempa dan likuifaksi itu, merupakan bantuan dari ACT yang bekerja sama dengan Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Global Zakat dan Global Wakaf.

Konsep ICT adalah rumah panggung tahan gempa, kakinya dicor dan dibawahnya disimpan pasir untuk menjaga bilamana ada getaran, tidak bergeser, karena elastis.

Selain itu, di tiap tiang utamanya diikat kawat beton, seperti yang dibuat di Aceh yang bisa bertahan sampai lima tahun.

Syuhelmaidi mengatakan, ICS yang akan dibangun itu sudah yang keempat, dari target tahap awal sebanyak 1000 unit. Sebelumnya telah dibangun di Kelurahan Duyu Kota Palu, Desa Sibalaya Kecamatan Tanambulava.

“Pembangunan ICS di Kelurahan Lolu ini juga dilengkapi kantor desa, kantor ICS, MCK, dapur umum, masjid, gudang, taman bermain dan sekolah,” katanya.

Saat ini kata dia, pihaknya juga masih mencari satu lokasi di Kabupaten Sigi agar bisa lebih banyak lagi pengungsi yang terlayani.

“Kita masih melakukan survei lokasi lain. Untuk Palu dan Donggala sudah ada dua lokasi yang siap, yaitu di Kecamatan Ulujadi dan Wani II,” tuturnya.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga tengah mempersiapkan pembangunan ACS Humanity Store, berupa layanan gratis bagi pengungsi untuk mengambil bantuan. Setiap harinya akan melayani 300 orang, cukup dengan membawa kartu.

Sementara , Koordinator Pembangunan ICS, Deden Abdul Rochman, mengatakan, bahan-bahan bangunan berasal dari pedagang lokal.

“Target pembangunan Insya Allah 25 hari kerja, karena teknis pengerjaannya siang dan malam, berhenti kecuali isoma. Pekerjanya dari ACT dan sebagian menggunakan tenaga lokal,” katanya.

Dia menambahkan, pembangunan ICS itu dilakukan secara paralel, dengan jumlah pekerja sekitar 150 orang, masing-masing di Kelurahan Duyu 63 orang, Sibalaya Utara 54 orang dan Lolu sekitar 50 orang.

Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta, menyampaikan, status lahan pembangunan ICS tidak bermasalah, karena merupakan lahan milik pemerintah kelurahan setempat.

Saat ini kata dia, hunian sudah terbangun bagi korban sekitar 1200 unit dengan rinciannya dari BNI sebanyak 300 unit yang berada di Desa Lolu dan 150 unit di Desa Potoyo. Kemudian dari Bank Mandiri sebanyak 150 unit di Desa Kabobona, 100 unit di Desa Sibalaya, ditambah dari ACT sekitar 200 unit. (IKRAM/HADY)