PARIMO- Hunian korban banjir pada tahun 2020 di Desa Boyatongo, Kecamatan Parigi Selatan, hingga kini belum memiliki titik terang.
Pasalnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), baru mengusulkan ke Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng), soal bantuan pemenuhan hunian rehabilitasi dan rekonstruksi.
Kepala BPBD Parimo, Idran, mengatakan, pihaknya saat ini baru menyiapkan sejumlah dokumen pengusulannya. Sebelumnya juga Pemkab Parimo telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun lalu.
“Kurang lebih 14 rumah yang menjadi sasaran rehabilitasi dan rekonstruksi di Desa Boyantongo dan Desa Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan sebagai wilayah terdampak parah,” jelasnya ditemui Senin (28/06).
Ia membeberkan, opsi relokasi korban banjir oleh Pemkab Parimo tidak ada. Korban bencana masih diupayakan tetap tinggal dan menetap di desa mereka.
Pemenuhan hunian terhadap korban banjir kata dia, diupayakan menggunakan skema rumah khusus, karena pemerintah mempertimbangkan hanya 14 rumah yang hanyut diterjang banjir saat peristiwa itu.
Menurutnya, hingga setahun pascabanjir, warga yang terdampak, khususnya warga kehilangan tempat tinggal, belum memiliki hunian tetap. Bahkan informasi BPBD, sebagian dari mereka masih mengontrak rumah.
“Kami berharap usulan ini dapat ditindak lanjuti Pemprov Sulteng, agar kegiatan pembangunan hunian bisa secepatnya terealisasi,” jelasnya.
Ia meminta, warga terdampak bencana agar tetap bersabar, sebab pemerintah sedang mengupayakan agar hak-hak mereka bisa terakomodasi.
“Pemerintah daerah tidak menutup mata soal pemenuhan hak korban bencana. Pemerintah tetap berusaha supaya korban banjir bisa tinggal di tempat yang layak. Dengan upaya-upaya dilakukan pemerintah, maka masyarakat kami minta tetap bersabar,” tutupnya.
Reporter: MAWAN
Editor: NANANG