MOROWALI- PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) atau lebih dikenal Huabao Indonesia berkomitmen penuh turut memerangi narkoba di lingkungan industri. Manajemen PT BTIIG membentuk Satgas Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), bertempat di ruang meeting Huabao Indonesia, Sabtu (16/3).
External Relations Manager Indonesia Huabao Industrial Park, Cipto Rustianto, mengatakan, dengan terbentuknya Satgas P4GN tersebut pihaknya berharap bisa meningkatkan kesadaran para karyawan bahaya narkoba. Jadi sedini mungkin kita bisa mencegah karyawan kita agar tidak terjerumus di sini, karena sudah banyak contoh-contoh negative. Selain itu juga produktifitas karyawan terpengaruh.
“Sehingga narkoba perlu diperangi bersama. Sebab menjadi tanggung jawab bersama untuk memberantasnya,” katanya.
Hal senada ditambahkan HRD Manager Huabao Indonesia, Catur Caesaria Hadi Nugraha. Menurutnya, tindakan-tindakan pencegahan terus dilakukan manajemen. Salah satunya melalui proses penerimaan karyawan, dengan mewajibkan melampirkan surat keterangan bebas narkoba dari BNN.
“Hal tersebut merupakan tindakan preveentif untuk menyelamatkan diri sendiri, teman, sanak saudara hingga keluarga. Dengan dibentuknya Satgas ini, kami berharap tindakan pencegahan bisa terus dilakukan. Mengingat wilayah Sulawesi Tengah dari tahun ke tahun sudah termasuk wilayah darurat narkoba,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi tengah dirilis melalui media lokal setempat mencatat telah menangani 28 kasus narkoba di tahun 2023, dan kasus terbanyak terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Morowali. Pengungkapan kasus narkoba terjadi peningkatan selama tahun 2023. Di tahun 2022, jumlah kasus sebanyak 26, sementara tahun ini sebanyak 28 kasus dengan barang bukti narkoba jenis sabu 1.774 gram dan ganja 10.571 gram. Pengungkapan kasus narkoba terbanyak di Kota Palu, Kabupaten Morowali, Kabupaten Toli-Toli, dan Donggala.
Reporter : ***/IKRAM
Editor: NANANG