PALU, Komunitas Media Sosial (Medsos) yang tergabung dalam Humanizing The Outskirts (HTO), Sabtu petang menyalurkan puluhan paket sembako dan pakaian layak pakai, di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Bantuan itu diserahkan dalam satu pertemuan di Kantor Kelurahan Tondo, yang turut disaksikan pemerintah keluarahan dan anggota DPRD Kota Palu.

“Untuk kali ini, kami hanya mampu menyiapkan sekitar 22 paket Sembako saja,” kata Ketua HTO, Hasrul.

Hasrul menjelaskan, sejak organisasi itu terbentuk setahun lalu, pihaknya telah menyalurkan bantuan hampir mencapai 200 kepala keluarga di sejumlah kelurahan di Kota Palu.

Kata dia, HTO awalnya merupakan komunitas media sosial yang bernama Cinta Kota Palu, dengan tujuan kemanusiaan. Namun seiring berjalannya waktu, mereka yang bergabung dalam komunitas, menginginkan untuk melegalkan dalam satu organisasi, yang sah secara hukum, kemudian diberi nama Humanizing The Outskirts.

Komunitas sendiri dalam program yang dijalankan, selalu bersentuhan langsung dengan program sosial, budaya dan kemanusiaan.

Lebih lanjut kata Hasrul, komunitas yang bergabung di HTO, masih didominasi mereka yang menggunakan media sosial BeeTalk dengan sejumlah group, diantaranya Teman Nongkrong, The Outskirts, Ketawa Bersama, Next Generation, Hiburan Malam, Sampesuvu Roa dan XPM 13.

“Kami juga tidak menutup diri, bagi mereka yang tergabung dalam komunitas Medsos lainnya, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Youtubers,” ungkap Hasrul.

Kedepannya, hasrul berharap, organisasi itu bisa membuat sebuah pergerakan yg lebih besar lagi, dengan maksud dapat membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Palu, H. Nanang memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih yang sangat besar, atas program yang telah dilaksanakan organisasi HTO.

Sebagai masyarakat asli di Kelurahan Tondo, Nanang berpesan kepada penerima bantuan, agar tidak melihat banyak tidaknya bantuan yang diberikan. Tetapi yang menjadi perhatian, bahwa saat ini, masih ada anak-anak muda, yang memiliki jiwa sosial tinggi, khususnya di bidang kemanusiaan.

Selain itu, kata Nanang, masyarakat juga jangan hanya melihat apa organisasi yang membantu, tetapi yang paling penting, apa visi, misi dan program dari organisasi tersebut.

“Jumlah sekitar 200 KK yang dibantu dari sekitar 72 ribu di Kota Palu, sangat penting untuk diberikan apresiasi,” ungkapnya.

Nanang juga menyatakan diri kesediaanya, jika nantinya dilibatkan sebagai pembina organisasi, walapun saat ini, sudah puluhan organisasi kepemudaan yang dibinanya, dari pencinta alam, pramuka, karang taruna, hingga seni.

Bagi Nanang, HTO merupakan salah satu contoh organisasi yang bisa merangkul lintas profesi, suku dan agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Setahu saja di HTO, tergabung lintas profesi dari karyawan swasta, pegawai negeri sipil, pengusaha, hingga wartawan,” tutup Nanang. (FAUZI)