PALU – Pengurus Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) Kota Palu tengah mempersiapkan rapat kerja (raker) dan Forum Group Discussion (FGD) seni budaya berbasis Islam.

Salah satu bentuk persiapan yang dilakukan adalah menemui Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo, di ruang kerjanya, Senin (18/04) lalu.

Pertemuan dihadiri Ketua Umum HSBI Kota Palu, Hj. Sitti Norma Mardjanu bersama dewan Pembina HSBI Hj. Asria Samaila didampingi Sekretaris Ridho Lasimpara, Delly Yuzar Amu dan Iwan Rifai.

Pertemuan dengan Sekkot Palu juga sekaligus menyampaikan rencana kegiatan ragam budaya dalam bentuk atraksi budaya bernuansa Islam Tahun 2022.

“Alhamdulillah mendapat respon yang baik dan sambutan yang santun dari Ibu Sekkot,” kata Iwan Rifai, Selasa (19/04).

Kata dia, semua program yang disampaikan juga mendapat support
dan dukungan dari Sekkot Palu, terutama rencana membangkitkan kembali Event Festival Maulid Nabi yang direncanakan bertepatan dengan HUT Kota Palu bulan September 2022 mendatang.

Pada kesempatan itu, pihak HSBI juga menyampaikan perlunya mengangkat kearifan lokal daerah terkait penempatan miniatur, misalnya menempelkan motif kain batik bomba di kantor-kantor lembaga atau instansi, BUMN/BUMD atau di sekolah.

Hal itu juga perlu didukung dengan satu regulasi melalui edaran atau instruksi wali kota, agar kain batik bomba lebih dikenal.

Terkait itu, Sekkot Palu, Irmayanti Pettalolo, berharap kepada HSBI sebagai mitra Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dan selaku ormas agar dapat membantu dalam pemajuan kebudayaan bernuansa Islam.

Ia juga berharap agar ke depan, HSBI dapat membangun dan mengembangkan keanekaragaman budaya berbasis kearifan lokal daerah.

“Pada prinsipnya, program yang sudah disampaikan sudah searah dengan visi misi Wali Kota Palu dalam hal pengembangan seni budaya daerah, mengingat Kota Palu sebagai show window Sulawesi Tengah yang memiliki daya tarik wisata dan budaya serta banyaknya destinasi wisata dan budaya yang perlu dilestarikan,” katanya.

Ia juga mengajak HSBI untuk sama-sama mengembangkan wisata religi, wisata sejarah dan budaya, juga wisata alam sebagai salah satu identitas daerah.

“Segera disiapkan dan direncanakan secara matang. Insya Allah Pemkot akan memberikan perhatian dukungan. Semoga kita bisa bersinergi mengembangkan seni budaya dan agama,” tutup Sekkot. ***