PALU – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu bersama sejumlah organisasi di Kota Palu menggelar gerakan Lapak Baca dan Party Books setiap Sabtu malam di Taman Vatulemo. Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan minat baca sekaligus ruang diskusi lintas kalangan.

Ketua Umum HMI Cabang Palu Ahmad Rahim menyampaikan bahwa gerakan tersebut adalah bentuk kepedulian mereka terhadap literasi di masyarakat Kota Palu.

“Saya melihat ketika kami memajang buku di Taman Vatulemo, setiap pengunjung yang lewat sebagian besar melirik  memperhatikan buku-buku dan singgah untuk membuka, membaca buku yang kami pajang. Dan bahkan ada yang singgah untuk berdiskusi masalah sosial dan keilmuan dengan kami,” kata Ahmad Rahim kepada MAL Online, Ahad (15/9).

Menurutnya, berkembang dan majunya suatu daerah  tergantung bagaimana kualitas manusianya. Walaupun teknologi semakin canggih, dan informasi melimpah, belum tentu dapat membangun dan membentuk kesadaran semua. Justru bisa jadi berpotensi negatif dalam menggunakan teknologi, serta belum tentu informasi yang disajikan oleh media, dibaca.

Maka dari itu, kata dia, lapak baca dan party books untuk mewadahi dan mengajak setiap kalangan menaikkan semangat membaca.

“Bukan berarti kami melakukan gerakan ini kami yang paling banyak membaca atau kami yang paling pintar, tentu tidak.  Gerakan ini murni inisiatif untuk mengajak setiap kalangan agar meluangkan waktu atau apapun itu untuk membaca baik di rumah atau dimanapun kita semua berada,” katanya.

Ahmad Rahim mengutip, perkataan aktivis Indonesia Wiji Tukul, “Kamu calon konglomerat ya? Kamu harus rajin belajar dan membaca, tapi jangan ditelan sendiri. Berbagilah dengan teman-teman yang tak dapat pendidikan.”

HMI kata dia, prihatin jika semangat, potensi dan kemauan untuk membaca tidak ada yang mewadahi. Maka selaku generasi muda yang sadar akan pentingnya membaca, selalu berupaya semaksimal mungkin untuk terus aktif dalam gerakan tersebut sebagai wadah untuk semua kalangan masyarakat Kota Palu.

“Apalagi bagi mereka yang tidak tergabung dan tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal di sekolah.  Tentu apa yang kami lakukan ini sangat membantu untuk memberikan wadah kepada mereka. Pendidikan adalah segalanya dan membaca adalah organ vital untuk mencapainya,” tandasnya.