Sudah jadi rahasia umum siapa pun itu semua orang awas dan mempersiapkan diri melangkah cepat, bahkan ada yang berlarian karena takut ketinggalan pesawat. Semua orang rela bangun lebih pagi dari biasanya agar tidak ketinggalan pesawat. Apa yang menjadi alasan orang-orang ini takut ketinggalan pesawat? Jawaban rata-rata adalah soal uang.
Mereka tidak ingin tiketnya hangus begitu saja. Mereka beralasan karena ada rapat penting yang tidak bisa ditunda, keperluan keluarga, dan sebagainya. Namun, rata-rata beralasan karena takut tiketnya hangus.
Lalu marilah kita menggeledah diri kita sendiri, apakah perjuangan untuk mengejar shalat sudah sebesar ini? Mungkinkah kita rela bersiap 2 jam sebelum waktu shalat karena takut pahala sholat tepat waktu hangus?
Barangkali ini peril kita renungkan baik baik, berapa sih harga tiket? Apalagi sekarang harga tiket pesawat sudah semakin murah. Tentunya harga segitu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai pahala shalat. Tapi nyatanya?
Perjuangan kita mempertahankan tiket lebih besar dibanding-kan dengan perjuang-an untuk sholat tepat waktu. Bila tiket hangus, galaunya luar biasa. Cerita ke semua orang, update status di social media. Sedangkan saat tertinggal shalat berjamaah? Tak ada perasaan bersalah, tak punya beban Biasa aja. Innalillah.
Rasulullah SAW bersabda: “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim No.725).
Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah SAW dengan tegas mengatakan betapa mahal-nya ‘harga’ dari sholat dua rakaat sebelum sholat subuh atau yang kita kenal dengan sholat sunnah Fajr.
Bahkan sholat tersebut lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. Tapi apakah kita menyesal saat sholat Fajr kita hangus? Relakah kita bangun lebih awal demi mengejar sholat sunnah Fajr seperti saat kita mengejar pesawat karena takut tiket kita hangus? Tentunya hal ini harus benar-benar jadi renungan bagi kita.
Selain hadits yang menjelaskan tentang betapa mahalnya sholat Fajr, Rasulullah SAW juga pernah bersabda : “Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya.” (HR. Muslim)
Hari ini, kita menyaksikan begitu banyaknya manusia menyianyiakan shalatnya. Padahal shalat adalah tiang agama, sesiapa yang meninggalkan urusan shalat maka ia secara terang benderang meruntuhkan agama.
Manusia memiliki musuh yaitu setan. Kita harus mampu mengatasi godaan hawa nafsu yang dibisikkan setan. Caranya adalah dengan selalu dekat kepada Allah SWT. Dengan begitu kita punya kekuatan iman. Semakin rajin salat, semakin dekat dengan Allah. Dan salat fardu sebaiknya dilengkapi sengan salat rawatib. Usahakan pula rutin salat sunat lainnya macam Tahajud dan Dhuha.
Ada banyak hikmah yang bisa kita peroleh jika Salat Tajahud secara rutin, salah satunya mendapatkan ketenangan jiwa karena bisa merasa dekat dengan Allah dalam keheningan malam. Selain itu, waktu sepertiga malam adalah waktu yang mustajab (manjur) untuk berdoa.
Hikmah sering melaksanakan salat sunat adalah kelapangan hati. Agar salat kita itu juga memberi kemudahan, maka amalkan pula sedekah. Sebab jika kita semakin pelit maka semakin sempit juga hati ini. Sebaliknya, jka semakin dermawan maka semakin lapang hatinya. Semakin banyak harta sebaiknya semakin banyak pula pengeluaran kita di jalan Allah SWT.
Maka marilah kita jaga diri kita dan generasi keturunan kita dari kebinasaan yang jelas-jelas diperingatkan oleh Allah dan Rasul-Nya itu. Mudah-mudahan kita tidak termasuk mereka yang telah dan akan binasa akibat melakukan pelanggaran amat besar, yaitu meninggalkan shalat dan menuruti syahwat. Wallahu a’lam
DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)