Hidayat Pakamundi Pertanyakan Kejelasan Anggaran Pembangunan Masjid Agung

oleh -
Anggota Banggar DPRD Sulteng, Moh Hidayat Pakamundi

PALU – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Moh Hidayat Pakamundi, mempertanyakan kejelasan alokasi anggaran untuk pembangunan Masjid Agung Darussalam Palu.

Pertanyaan itu ditujukan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) saat pembahasan Kebijakan Umum APBD-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020, di ruang sidang utama DPRD Sulteng, Senin (08/11).

Diketahui, masjid yang menjadi ikon Kota Palu, bahkan Sulawesi Tengah itu, mengalami kerusakan yang cukup parah akibat gempa bumi tahun 2018 lalu. Saat ini, bangunan masjid tersebut telah dibongkar total dan rencananya akan dibangun kembali.

“Di tahun 2021 sudah ada anggarannya, namun di 2022 ini saya tidak melihat cantolan anggarannya di mana. Apakah memang di 2022 tidak lagi dianggarkan atau bagaimana, karena Gubernur pada setiap kesempatan selalu mengatakan bahwa sudah dianggarkan, bahkan menyebut angkanya Rp50 miliar,” kata Hidayat.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Palu itu menambahkan, di tahun 2021 ini pun sudah teralokasi anggaran kurang lebih Rp50 miliar yang melekat di Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda), namun saat itu masih terkendala dengan perencanaan teknis yang belum selesai.

Di tahun 2021 tersebut, lanjut dia, desain Masjid Agung sudah disayembarakan dan sudah ada pemenangnya. Artinya, kata dia, untuk tahun 2022 nanti, sudah harus dianggarkan lagi untuk operasional pelaksanaan.

“Adapun jika anggarannya melebih dari nilai yang direncanakan, maka bisa dialokasikan lagi di tahun berikutnya atau multi years,” katanya.

Hidayat berjanji akan memperjuangkan anggaran pembangunan Masjid Agung tersebut, karena merupakan ikon Sulawesi Tengah yang selama ini belum terlihat adanya proses pembangunan kembali.

“Saya akan mengawal penganggarannya sehingga betul-betul teralokasi dalam APBD tahun 2022. Intinya di 2022 itu sudah harus berjalan operasional pelaksanaan pembangunannya,” tegasnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sulteng, Bahran, mengatakan, pembangunan Masjd Agung sedang dalam proses master plan.

“Mekanisme pekerjaannya multi years,” singkatnya. (RIFAY)