PALU – Setelah menerima SK dukungan dari DPIP, Pasangan Bakal calon (Balon) Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Palu, Periode 2020-2025, Hidayat-Habsa Yanti Ponulele sudah dipastikan memegang tiket berkontestasi.
Sebelumnya, Pasangan Balon Hidayat-Habsa telah menerima SK dari Perindo yang memiliki 1 kursi di DPRD Kota Palu, Demokrat 3 kursi, PAN 2 kuri dan PDIP 3 kursi. Dengan begitu, Balon Hidayat – Habsa mendapat dukungan dari 4 partai politik yang mengoleksi 9 kursi di DPRD Kota Palu.
Usai menerima SK dari PDIP, di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulteng, di Ahmad Yani, Kota Palu, Jum’at (17/07) sore. Hidayat mengaku, sebagai calon petahana, belum bisa fokus pada perhelatan Pilkada. Karena dirinya masih ingin konsentrasi menjalankan roda pemerintahan.
“Alhadmulillah PDIP telah memutuskan mengusung kami, tentunya didalam masa penanganan bencana 2018 yang belum selesai juga dan penanganan Covid-19 ini. Saya kira teman-teman relawan izinkan saya konsen pada penanganan dua persoalan bencana yang kita hadapi ini,” ujarnya.
Hidayat berucap, para tim sukses atau relawan jangan dulu berharap banyak kepada dirinya dalam urusan Pilkada. Menurut dia, untuk sementara kerja-kerja politik masih diserahkan sepenuhnya kepada wakilnya.
“Tentunya jangan dulu berharap banyak pada saya, waktu saya terbatas untuk turun. Mudah-mudahan ibu Habsa bisa diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga saya berharap ibu Habsa dulu berjalan sama teman-teman relawan atau tim-tim kami,” akunya.
Meski demikian, Hidayat mengaku dalam waktu dekat akan melakukan rapat koalisi. Setelah dirinya kembali dari Jakarta, dalam rangka melakukan pemaparan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang dijadwalkan akan dilaksanakan, senin 20 Juli 2020.
“Pulang dari Jakarta kami baru akan melaksanakan rapat koalisi partai,” terangnya.
Ditempat yang sama, Habsa Yanti Ponulele mengaku, sejak memiliki kepastian berpasangan dengan Hidayat, bahkan sebelum partai politik menyatakan dukungan, dirinya sudah melakukan kerja-kerja politik, melakukan silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat.
“Menjadi pemimpin itu tugasnya melayani masyarakat, jadi saat ini saya terus melakukan konsolidasi, silaturahmi dengan masyarakat. Saya sudah konsolidasi dengan pendukung-pendukung lama, pendukung pak wali dan teman-teman baru kami,” katanya.
Dari pengalaman menyusuri kantong-kantong suara, Habsa mengaku mendapat sambutan positif dari warga. Bahkan sangat optimis akan kembali mendapat dukungan dari pendukung lamanya.
“Pengalaman saya beberapa kali silaturahmi, respon masyarakat sangat antusias. Rata-rata mengaku InsyaAllah kami selalu bersama Habsa. Pendukung saya itu masyarakat tradisional, sehingga say selalu optimis. Mereka mengaku dimana Habsa disitu pilihan kami, InsyaAllah,” tandasnya. (YAMIN)