MOROWALI – Pada hari Rabu, 13 September 2023, sekitar pukul 22.25 WITA, Polres Morowali mengirim Regu Piket Siaga dan Regu Patroli  beserta Anggota Identifikasi Satreskrim, untuk mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas penemuan warga yang terguntung di pohon mangga, di Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali.

Penyelidikan ini dimulai berdasarkan laporan dari masyarakat sehubungan dengan penemuan mayat tersebut. Mayat tersebut kemudian diidentifikasi dengan identitas Inisial SM, seorang pria berusia 60 tahun yang bekerja sebagai karyawan di Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah.

Menurut saksi-saksi, termasuk Rismala Dewi, rekan kerja korban, kejadian ini terjadi setelah korban dan saksi bekerja di warung sate milik Mulyono pada hari yang sama. Sekitar pukul 21.30 WITA, saksi melihat korban mengarah ke suatu tempat di sekitar warung, namun tidak ada kecurigaan bahwa korban akan melakukan tindakan gantung diri. Setelah itu, saksi meninggalkan korban.

Mulyono, pemilik warung sate tempat korban bekerja, menjelaskan bahwa korban memiliki masalah keuangan, termasuk utang piutang sebesar Rp 3 juta, dan pernah mencoba bunuh diri sebelumnya di Kota Luwuk Banggai. Selain itu Istri korban sudah sekitar setahun meninggal dunia dan korban memiliki tiga anak.

Ketika Anca, seorang karyawan hotel, menemukan mayat korban dengan leher terikat tali nilon berwarna hijau tua tergantung di sebuah pohon mangga sekitar pukul 22.25 WITA, ia segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga setempat.

Regu Piket Siaga dan Regu Patroli beserta Anggota Identifikasi Polres Morowali melakukan olah TKP dengan cermat, mencari bukti-bukti yang diperlukan, dan melakukan wawancara dengan saksi-saksi terkait.

Meskipun di TKP tidak ditemukan tanda-tanda tindak kriminal, keluarga korban menolak untuk melakukan visum atau otopsi terhadap mayat tersebut.

Kapolres Morowali AKBP Suprianto,SIK,MH menghimbau pentingnya kesadaran untuk mencari bantuan medis dan psikologis jika mengalami masalah kesehatan fisik dan mental, Ia juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk tidak ragu mencari bantuan jika merasa tertekan atau depresi, karena ada banyak pelayanan kesehatan mental yang siap membantu.

“Kasus ini menjadi peringatan tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan kebutuhan untuk membantu individu yang mungkin mengalami kesulitan dalam menghadapi tekanan hidup. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang ,” tutup Suprianto.

Reporter : Harits
Editor : Yamin