Haul Pertama Habib Saggaf Menegaskan Kesetiaan Terhadap Alkhairaat

oleh -
Ketua Utama Alkhairaat. HS Alwi bin Saggaf bin Muhammad Aljufri menyampaikan amanat Haul ke-1 Haabib Saggaf Aljufri, di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi, Dolo, Jum'at malam. (FOTO: Tangkapan Layar Live Streaming Akun Ponpes Madinatul Ilmi Dolo)

SIGI – Haul pertama Habib Sayid Saggaf bin Muhammad Aljufri yang dipusatkan di kompleks Ponpes Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo Desa Kotarindau Kecamatan Dolo, menjadi penyemangat para Abna. Haul ini untuk mengingati perjalanan seorang sosok cucu kesayangan Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua yang telah membawa perguruan Alkhairaat hingga saat ini.

Di acara dibawah gerimis hujan itu, ribuan masyarakat yang hadir tak selangkah beranjak untuk meninggalkan momen yang sangat dinanti, untuk mendengarkan tausiyah oleh Habib Jindan bin Novel bin Jindan yang merupakan tamu di acara tersebut.

Selain itu para Abna juga ingin melihat langsung Habib Sayid Alwi bin Saggaf bin Muhammad Aljufri, yang belum lama ini dibaiat sebagai ketua utama Alkhairaat, yang merupakan anak dari Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, yang di malam itu Habib Ali bin Muhammad Aljufri juga turut hadir bersama para habib lainnya.

Habib Alwi dalam pesannya di kesempatan itu menyatakan bahwa, Habib Idrus bin Salim Aljufri telah banyak hal yang sudah dilakukan dalam membangun Alkhairaat, dan dalam perjalanan itu bersama mencoba merefleksi hal-hal yang sudah dilakukan. Habib Idrus bin Salim Aljufri telah membuat janji pada Almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, yang menyatakan, jangan membuang buang waktumu dan luangkan waktumu untuk mengajar, dan jangan mencari hal yang lain selain itu.

BACA JUGA :  Rencana Penertiban PETI Poboya Dinilai Hanya Gertak Sambal

“Selain itu Guru Tua juga menyatakan bahwa, ‘Sekolah-sekolah yang ada di negeri-negeri itu menjadi saksi bahwa perbuatan dan ucapanku bukan gurauan’,” kata Habib Alwi.

Menurut Habib Alwi, Alkhairaat memiliki tiga orientasi kerja, namun yang paling pokok adalah madrasah (sekolah). Madrasah dalam perspektif Alkhairaat, tidak hanya diartikan sebagai transfer knowledge saja, akan tetapi memiliki makna yang sangat luas. Di antaranya, madrasah ini memiliki peran sebagai media untuk menyebarkan syiar-syiar Islam dan nilai nilai agama.

Selain itu juga kata Habib Alwi, madrasah merupakan tradisi dalam lingkup masyarakat muslim, dalam lebih dari itu di mana madrasah menjadi sebuah wadah dalam menempa para generasi muslim.

“Jika hal ini menjadi tujuan Habib Idrus bersama para perintisnya, tentu kita sebagai Abna yang mencintai beliau perlu meyakinkan diri atas kesetiaan serta cinta tersebut,” ujar Habib.

BACA JUGA :  Satu Anggota DPRD Sulteng Jalani Pelantikan dari Dalam Lapas

Sebelumnya Habib Ali bin Muhammad Aljufri juga mengisahkan sejauhmana kedekatan dirinya bersama almarhum Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, dan dirinya tidak hanya sebatas sebagai adik pada Habib Saggaf, namun almarhum Habib Saggaf juga sebagai orang tua baginya.

Habib Ali mengisahkan, saat masih sekolah dia tinggal dengan Habib Saggaf bersama temannya, Asad Alqadri. Kebiasaan Habib Ali saat masih remaja itu adalah membawa mobil hartop milik Habib. Suatu ketika dirinya As’ad Alqadri pergi mencucui mobil di Sungai Palu. Mobil itu dicucinya bukan di pinggir sungai, masuk ke air sungai.

“Habis dicuci, kita mau naik mobil tidak bisa, tatanam! Saya dengan As’ad takut. Ini kalau air banjir, ini oto pigi (terseret, red),” kata Habib.

Maka dipanggilah mobil trek untuk menarik, dan mereka berdua mendorong rodanya dengan kayu dari belakang. Akhirnya mobil itu selamat.

Peristiwa itu lanjutnya, tidak ada yang tahu. Mereka berdua juga berjanji untuk tidak menceritakan kejadian itu pada Habib Saggaf.

BACA JUGA :  KONI dan Asprov PSSI Sulteng Nilai Wasit PON: Bobrok!

Beberapa waktu berselang, pada suatu ketika Habib Saggaf menyuruhnya bersama As’ad Alqadri untuk memindahkan batu yang berat di halaman rumah. Karena berat batu itu sulit untuk dinaikan. Mereka mencoba mencari cara untuk memidahkannya, maka Habib Saggaf melihat mereka bedua mengatakan, “Coba pake kayu seperti dorong oto yang tatanam itu”.

“Saya dengan As’ad, bakuliat kitorang dua, dari mana dia tau,” kata Habib disambut tawa pengunjung haul.

Dirinya juga berpesan, agar para Abna dan yang mencintai Habib Idrus, untuk membangun dan membangkitkan lagi madrasah madrasah Alkhairaat di tempatnya dan di mana saja berada. Karena hal ini menjadi penting dalam menjaga generasi muda untuk memahami pendidikan agama.

Hadir pula dia murid Guru Tua Sofyan Lahilote dan Abdul Gani Kasuba yang juga mengisahkan singkat kebersamaannya bersama Habb Saggaf serta pendiri Alkhairaat. Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili serta Bupati Sigi Mohamad Irwan dan Habib Ali Hasan Aljufri pimpinan Ponpes Madinatul Ilmi Alkhairaat Dolo.

Reporter: HADY
Editor: NANANG