OLEH: Zulkifly Pagessa*

Haul Guru Tua Raodhah Festival 2023 baru saja usai. Prediksi bahwa pengunjung pada peristiwa religius dan perhelatan wisata religi ini meningkat dari tahun sebelumnya ternyata terbukti.

Pada pelaksanaannya di tahun 2022, jumlah pengunjung mencapai lebih dari 50.000 orang dan pada pelaksanaannya di tahun ini mencapai hampir 70.000 orang.

Sungguh suatu pencapaian yang fantastis dan sudah sepatutnya kerja kolaboratif antara Pengurus Besar Alkhairaat bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu diberikan apresiasi yang tinggi. Kepala Bidang Pemasaran Disparekraf Kota Palu, Dewi Sartika, S.STP., M.Si bersama Tim Kerja Kreatifnya telah membuktikan bahwa kerja keras mereka membuahkan hasil yang memuaskan.

Hal lainnya yang juga patut diapresiasi adalah kerjasama yang terjalin antara para pelaku UMKM yang mengisi booth dan stand dalam menjaga kebersihan lokasi event.

Para pelaku UMKM selama 4 hari pelaksanaan event ini berjibaku bersama Tim Kerja Disparekraf Kota Palu membersihkan sampah yang ditinggalkan belasan dan bahkan puluhan ribu pengunjung setiap harinya di lokasi event ini.

Tumbuhnya kesadaran bersama bahwa peristiwa religius dan event religi ini adalah milik bersama telah terbangun.

Hal ini menjadi modal dasar bagi Haul Guru Tua Raodhah Festival ini akan menjadi lebih baik dan lebih besar dimasa depan.

Terlepas dari semua kesuksesan yang diraih dalam pelaksanaan Haul Guru Tua Raodhah Festival 2023 ada beberapa catatan kritis yang perlu menjadi pertimbangan bagi pelaksanaan event ini di tahun-tahun mendatang.

Saya mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan lagi dalam pelaksanaan event ini. Pertama, lokasi Jalan SIS Aljufri yang menjadi Kawasan Religi Kota Palu ini hampir tidak dapat menampung membludanya pengunjung event ini, sehingga kedepan diperlukan rekayasa sirkulasi bagi pengunjung yang lebih baik lagi.

Demikian pula halnya dengan penataan parkir kendaraan, jalan SIS Aljufri sebaiknya tidak disesaki dengan deretan parkir kendaraan roda empat dan roda dua dan hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki selama event berlangsung.

Kedua, penataan lapak-lapak UMKM dan Kaki Lima juga perlu ditata kembali sehingga memberi kenyamanan bagi pengunjung Haul Guru Tua Raodhah Festival ini.

Ketiga, konten dan sajian pertunjukan serta program event yang bernuansa Islami diperbanyak dengan kualitas sajian yang lebih baik lagi.

Keempat, pengelolaan sampah dan kebersihan venue event ini perlu mendapat perhatian serius, baik oleh Pemerintah Kota Palu maupun pengunjung event itu sendiri. Cerminan bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari Iman” harus benar-benar terlihat pada peristiwa religius dan event wisata religi seperti ini.

Kelima, kerja kolaboratif antara Pengurus Besar Alkhairaat dan Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai leading sector harus mulai dilebarkan ke berbagai pihak sebagai mitra strategis pelaksanaan event ini.

Gagasan besar Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru tua untuk “Memajukan Pendidikan Islam di Kawasan Timur Indonesia dan sekaligus menjadi lokomotif ekonomi baru bagi Umat Islam” dan Visi dari Haul Guru Tua Raodhah Festival untuk “Menjadi event Kebudayaan Islam dan Pariwisata Religi terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah dan Kawasan Timur Indonesia” menjadi kekuatan baru dan menjadikan event ini berbeda dengan kebanyakan event di Sulawesi Tengah saat ini.

Potensi besar dari event ini sudah terlihat didepan kita semua dan event ini telah tumbuh menjadi event publik yang selalu ditunggu kehadirannya. Kedatangan puluhan ribu Abnaul Khairaat, Muhibbin, Ustadz, para Da’i dan Santri serta Umat Islam dari berbagai wilayah di Indonesia ini, menyimpan harapan besar bahwa Perguruan Islam Alkhairaat akan tumbuh menjadi sentrum teknologi dan pusat peradaban Islam baru di Kawasan Timur Indonesia.

Kerja kolaboratif dalam ikatan silaturrahmi yang erat, jalinan kerjasama yang baik antara pelaku UMKM dan pelaksana event, dukungan penuh dari Pengurus Besar Alkhairaat dan Pemerintah Kota Palu menjadi jaminan bagi event ini untuk ditingkatkan menjadi event yang berskala nasional di tahun depan. Semoga

*Pemerhati budaya dan sejarah (Direktur Donggala Heritage)