Haul dan Festival Raudhah adalah Refleksi Nilai Perjuangan Guru Tua

oleh -
Asisten III Pemkot Palu, Imran Lataha, menyampaikan sambutan pada pembukaan Festival Raudhah, di komplek Wisata Religi, Jalan SIS Aljufri, Palu Barat, Rabu (17/04). (FOTO: media.alkhairaat.id/Hamid)

PALU – Asisten III, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Imran Lataha, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Raudhah 2024 yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Haul ke-56 pendiri Perguruan Islam Alkhairaat, Habib Sayyid (HS) Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua.

“Peringatan haul ini tidak hanya sekadar menjadi momen untuk mengenang sosok Pendiri Alkhairaat, tetapi juga menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah di tanamkan Guru Tua kepada kita,” kata Imran Lataha.

Habib Sayyid bin Salim Aljufri, kata Imran, bukan hanya seorang pendiri perguruan, tetapi juga seorang guru besar yang telah memberikan kontribusi yang tak ternilai kepada masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan pengembangan spiritual.

“Tentunya kita semua tidak ingin nilai-nilai historis daerah ini mengalami degradasi kerana pengaruh globalisasi yang cenderung memberikan pergeseran dalam berbagai aspek dan norma kehidupan,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu nilai yang telah diwariskan oleh Guru Tua yaitu pendidikan melalui lembaga Alkhairaat.

Lebih lanjut Imran mengatakan, Festival Raudhah merupakan suatu peristiwa religius penting yang setiap tahun digelar untuk memperingati wafatnya Guru Tua, setiap tanggal 12 Syawal.

“Bagi ribuan warga Alkhairaat, tanggal 12 Syawal ini adalah hari istimewa, di mana abnaul secara berduyun-duyun datang ke Kota Palu menghadiri haul,” ujarnya.

Kata dia, pelaksanaan haul di tahun 2024 ini, adalah wujud dari cita-cita luhur perjuangan Guru Tua untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam kembali ditegaskan.

“Hal inilah yang telah menempatkan beliau menjadi salah satu tokoh pejuang penting di Provinsi Sulteng,” tutupnya.

Reporter : Hamid/Editor : Rifay