PALU – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng, melaksanakan sosialisasi hasil kajian dan model solusi dampak pengendalian penduduk dan penyediaan informasi peringatan dini dampak kependudukan.
Kegiatan berlangsung Jumat (14/12) sampai Sabtu (15/12), di salah satu hotel di Kota Palu.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas peran pengelola program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) dalam analisis dampak kependudukan serta implementasi program solusi pelaksanaan di lapangan.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C. Soriton, menyampaikan, sudah banyak peran mitra kerja BKKBN, khususnya untuk pengembangan program kependudukan, di antaranya melakukan kajian-kajian dan usaha-usaha persuasif kepada para pemangku kepentingan, untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan.
“Kami mengharapkan agar usaha-usaha tersebut dapat dilakukan secara massif, terutama kepada pemerintah daerah dan DPRD, sehingga pembangunan berwawasan kependudukan semakin melembaga,” katanya.
Olehnya, tambah Tenny, data informasi kependudukan sangat penting sebagai dasar untuk melakukan advokasi kepada para pemangku kepentingan, sehingga perencanaan program pembangunan berlandaskan pada data dan informasi kependudukan.
Lanjut Tenny, selain itu sangat perlu advokasi kepada Pemda dan DPRD mengenai pentingnya melakukan analisis dampak kependudukan terhadap berbagai aspek yang meliputi social, ekonomi, politik, pertahanan keamanan serta daya dukung, daya dukung dan daya tamping lingkungan sebagai dampak dari pembangunan yang dapat dilihat dari sisi positif dan negative.
“Hal tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap regulasi pengendalian kuantitas penduduk di kabupaten dan kota. Advokasi pendidikan kependudukan kepada masyarakat akan semakin menginternalisasikan program KKBPK dari tingkat mikro ke level makro,” jelasnya.
Dia berharap, kegiatan itu dapat memberikan manfaat dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah.
Ketua panitia, Tanti Alrizda berharap, kegiatan itu menghasilkan beberapa item penting, yaitu tersosialisasinya hasil kajian ADK tahun 2018, tesosialisasinya hasil penyusunan model solusi strategis ADK 2018 dan tersedianya informasi peringatan dini dampak kependudukan.
Kegiatan itu dihadiri 34 peserta, terdiri dari Kepala Bidang Dalduk OPD KB kabupaten/kota 13 orang, Kepala seksi pengelola Dalduk kabupaten/kota 13 orang, Kepala bidang Dalduk OPD KB provinsi satu orang, Kepala seksi pengelola Dalduk provinsi satu orang dan mitra enam orang.
Narasumber yang dihadirkan Plt Perwakilan BKKBN Sulteng, Akademisi Universitas Tadulako dan Kepala Bidang Dalduk Perwakilan BKKBN Sulteng. (YAMIN)