“Latarnya negeri seribu megalit, tapi jalannya seribu lubang menggelitikLangitnya dipenuhi bintang-bintang, tapi lampunya masih saja sering hilang” Sepenggal syair puisi tanpa punya
“Latarnya negeri seribu megalit, tapi jalannya seribu lubang menggelitikLangitnya dipenuhi bintang-bintang, tapi lampunya masih saja sering hilang” Sepenggal syair puisi tanpa punya