PARIMO – Hari ketiga Bulan Suci Ramadhan, Ahad (26/04), aktifitas penjualan takjil atau menu berbuka puasa di sejumlah tempat, tidak seramai seperti tahun-tahun sebelumnya.
Suasana tersebut bisa ditemui di bekas Pasar Tagunu, Kelurahan Bantaya, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah.
Di tengah situasi pandemi COVID-19, penjual takjil ramadhan tetap terlihat beraktivitas, meski sepi dari pembeli.
Terlihat meja dan lemari sebagai tempat mereka meletakan sejumlah aneka kue sudah dipajang sejak pukul 14.00 WITA.
“Tidak sama seperti tahun lalu pembeli ramai sekali, tapi sekarang ini orang membeli menggunakan jarak karena anjuran pemerintah untuk menjaga jarak,” kata Nampe, salah seorang penjual takjil, Ahad (26/04).
Ia mengaku sangat sedikit mendapat keuntungan dari hasil daganganya. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di tengah pandemi saat ini, ia tetap memaksakan diri untuk berjualan.
“Semangat saya tidak surut untuk tetap berjualan aneka kue untuk buka puasa seperti tahun-tahaun sebelumnya,” ungkapnya.
Pedagang lainnya, Fikar, menuturkan, mereka tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk memakai masker, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas berjualan.
“Ramadhan tahun ini memang beda dengan tahun sebelumnya. Sepi, sebab kita semua diimbau untuk menghindari kerumunan demi keselamatan kita semua,” terangnya.
Ia berharap, wabah yang melanda Indonesia dan seluruh dunia ini secepatnya berlalu agar semua kembali beraktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya. (MAWAN)