PALU – Harga telur ayam di sejumlah pasar rakyat di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulteng, Donny Setiawan, mengatakan, harga telur memang terus mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir
“Saat ini harga di pasar rakyat sudah mencapai Rp35 ribu per kilogram. Hal ini terjadi karena biaya produksi di tingkat peternak meningkat dengan naiknya biaya pakan ternak,” jelas Donny kepada media ini, Senin (29/08).
Di samping itu, lanjut dia, kenaikan harga telur juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan untuk kebutuhan bantuan sosial (bansos) yang menjadi program rutin pemerintah.
“Kenaikan harga telur ayam ini bukan terjadi di Kota Palu saja tetapi terjadi secara nasional. Insya Allah akan kembali stabil dalam waktu yang tidak lama,” ujarnya.
Menyikapi isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), lanjut dia, saat ini pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat yang nantinya akan diikuti dengan rencana pemerintah untuk memberi subsidi bagi yang terdampak.
“Sementara untuk pasar murah kami sudah menjadwalkan untuk membantu daya beli masyarakat,” imbuhnya.
Terpisah, Mey, penjual telur di Jalan Otista, mengatakan, sudah dua bulan belakangan ini harga telur ayam mengalami kenaikan, karena harga makanan ayam yang sudah beberapa bulan juga merangkak naik.
“Harga kebutuhan untuk produksi ternak ayam itu semua sudah naik, otomatis bos kasi naik harga jua telur ayam. Harga telur ayam saat ini yang kecil Rp50 ribu per rak, sedang Rp57 ribu per rak, super Rp60 ribu per rak dan ukuran jumbo Rp64 ribu per rak,” katanya.
Reporter : Irma
Editor : Rifay