PALU – Harga beli gas elpiji subsidi 3 kilogram bagi masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) naik. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) dari sebelumnya Rp16.000 per tabung menjadi Rp18.000.
Melalui surat bernomor 542/384/RO. Adm Ekbang, Pemprov Sulteng meminta kepada Wali Kota/Bupati agar melakukan penyesuaian dengan mengacu peraturan Gubernur Sulteng nomor 2 tahun 2021.
“Iya, harga elpiji subsidi 3 kilogram naik, terkait dengan kenaikan ini, kami akan berperan dalam memantau kebijakan tersebut untuk diimplementasikan,” ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Richar Arnoldo Djanggola, Selasa (9/2).
Kata Richard, berdasarkan surat yang ditandatangani Plaksana tugas (Plt) Sekretaris Provinsi Sulteng, Mulyono, Rabu 3 Februari lalu. Menyebutkan kenaikan Rp2000 per tabung itu telah disampaikan kepada seluruh kepada-kepala daerah, nanti kemudian disebar kepada agen dan pangkalan resmi di daerah masing-masing.
Selain itu, surat tersebut mencatat HET elpiji 3 kg sebesar Rp18.000 per tabung hanya berlaku di wilayah Kota Palu. Dan untuk wilayah lainnya berdasarkan radius/jarak distribusi. Wilayah Kota Palu, jarak suplai dari titik dari 0 km (stasiun SPBE) sampai 60 km dengan HET sebesar Rp18.000 per tabung.
Jarak 61-120 kilometer, harga elpiji subsidi 3 kg Rp19.900 per tabung. Sedangkan jarak 121-180 kiometer tabung gas subsidi melon akan dijual dengan harga Rp21,800. Jarak 181-240 kilometer, harga tabung gas elpiji 3 kilogram menjadi Rp23.000.
Kemudian, harga tabung gas subsidi Rp24.200 untuk jarak 241-300 kilometer. Jarak 301-360 kilometer, tabung gas akan dijual dengan harga Rp25.400. Jarak 361-420 kilometer, tabung gas dibandrol dengan harga Rp26.600.
Terakhir, dua jarak terjauh yakni masing-masingnya 421-480 dan 481-540 kilometer stuck diharga Rp27.800 dan Rp29.000 per tabung.
Reporter : Faldi
Editor : Yamin