PALU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mendorong penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kolaborasi lintas sektor.
Hal tersebut ditunjukkan melalui kehadiran Anggota Komisi I DPRD Sulteng, Yusuf, sebagai narasumber pada Rapat Penyusunan Rekomendasi Kajian Jangka Pendek tentang Peningkatan Kompetensi SDM Unggul melalui Kolaborasi Multipihak di Era Digital yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI, Kamis (27/11).
Acara tersebut dihadiri oleh Plt Deputi Pengkajian Strategi Lemhannas RI Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, Sekretaris Provinsi Sulteng, Novalina, serta sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan nasional maupun daerah.
Turut hadir Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Dadang Solihin, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng Yudiawati V. Windarrusliana, Civitas Akademika Universitas Tadulako Program Studi Administrasi Publik Muzakir Tawil, Direktur Komunikasi PT IMIP Emilia Bassar, dan pihak terkait lainnya.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Sulteng, Yusuf, menyampaikan, kegiatan ini sangat strategis dan penting bagi masa depan daerah.
Kata dia, penguatan kapasitas generasi muda di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan digitalisasi merupakan tuntutan yang tidak bisa ditunda jika ingin bersaing di pasar global.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain memperkuat kolaborasi seluruh elemen untuk menyiapkan anak-anak daerah agar mampu beradaptasi dengan era digital yang semakin kompetitif.
“Inisiatif Lemhannas RI ini dinilai sangat penting dalam memperkuat ketahanan bangsa dari tingkat daerah hingga nasional. Ia menegaskan, ketahanan nasional tidak akan terwujud tanpa ketahanan daerah yang kuat, khususnya dari sisi kualitas SDM,” katanya.
Pihaknya menyambut baik usulan Lemhannas RI agar ke depan dapat dibangun regulasi daerah berupa peraturan daerah yang mewajibkan setiap investasi nasional maupun internasional di daerah untuk berkolaborasi dalam peningkatan SDM melalui pendirian sekolah atau lembaga pendidikan yang selaras dengan kebutuhan industri.
Plt Deputi Pengkajian Strategi Lemhannas RI, menyampaikan, peningkatan kualitas SDM merupakan fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 serta mendorong transformasi bangsa menuju masyarakat yang modern dan sejahtera.
“SDM yang unggul dan adaptif menjadi kunci dalam menghadapi persaingan global yang kian kompleks,” ujarnya.
Lanjut dia, Provinsi Sulawesi Tengah dipilih sebagai lokus kajian karena memiliki kombinasi tantangan dan potensi yang relevan dengan isu pengembangan kompetensi SDM di era digital.
Tingkat kemiskinan Provinsi Sulteng yang masih berada di angka 11,04 persen pada 2024, rendahnya akses internet, serta dampak bencana gempa dan tsunami 2018 yang merusak banyak infrastruktur publik, menjadi tantangan tersendiri.
Namun di sisi lain, Sulawesi Tengah memiliki potensi besar di sektor sumber daya alam, khususnya sebagai salah satu daerah penghasil nikel terbesar di dunia. ***

