Hadi-Reny Bidik PDIP dan PAN, Kemana Hidayat Berlabuh ?

oleh -
Hadianto Rasyid dan dr. Renny A. Lamadjido (FOTO : IST)

PALU – Setelah resmi mendapatkan rekomendasi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menuju Pemilihan kepala daerah seerentak tAHUN 2020. Pasangan Bakal calon (Balon) Walikota dan Wakil Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid dan dr. Reny A. LamAdjido kembali membidik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pasalnya, dua partai yang digadang-gadang akan berkoalisi mengusung calon petahana, Hidayat dan Habsa Yanti Ponulele itu, hingga kita belum memberikan sikap politik yang pasti.

“Sebenarnya koalisi Hanura dan PKB sudah memenuhi syarat dengan koleksi 7 kursi di DPRD Kota Palu. Tetapi sudah ada gambaran bahwa akan terjadi koalisi besar  pada kami, yakni PDIP dan PAN akan bersatu dengan kami membangun koalisi mengusung Hadianto-Reny,” ucap Ketua DPC PKB Kota Palu, H. Alimuddin H. Alibau, Selasa (09/06).

BACA JUGA :  Bawaslu Kota Palu Minta Ruang Tes Psikologi Bakal Calon Dibuat Nyaman
Ketua DPC PKB Kota Palu, H. Alimuddin H. Alibau, SE

Alimuddin mengatakan, komunikasi koalisi gendut itu terbangun intens hingga mencapai 95 persen. Bahkan nama koalisi sudah tercipta. Yakni, koalisi Kebangkitan Hati Nurani untuk perjuangan amanah rakyat.

“InsyaAllah koalisi besar ini tercipta. PKB 3 kursi, Hanura 4 kursi, PDIP 3 kursi dan PAN 2 kursi dengan total 12 kursi,” jelasnya.

Kata Alimuddin, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB sendiri sudah memastikan mengusung Hadi-Reni sejak tanggal 4 Maret 2020 dan ditandatangani oleh, Muhaimin Iskandar.

Menurut dia, rekomendasi dukungan diberikan kepada Hadi-Reny lantaran dianggap telah memenuhi syarat seleksi penjaringan bakal calon sesuai peraturan PKB nomor 2 tahun 2020 tentang petunjuk pelaksanan pendaftaran bakal calon.

“Ada dua pertimbangan yang mendasari rekomendasi dukungan itu. Pertama, karena hasil survey Hadianto Rasid dinyatakan paling tinggi dari seluruh bakal calon yang mendaftar di PKB. Alasan kedua, karena  Hadianto Rasid telah memiliki partai pengusung yakni Hanura. Ini untuk memuluskan koalisi dalam memenuhi jumlah kursi pendukung,” terangnya. (YAMIN)