Habib Sadig Tuduh Munas KAHMI Ajang Politik Nasdem, Panitia: Jangan Ngarang!

oleh -
Wapres RI, Ma;ruf Amin saat membuka Munas XI KAHMI, di Palu, Jumat (25/11). (FOTO: media.alkhairaat.id/Faldy)

PALU- Tokoh muda Alkhairaat, meminta Panitia Munas KAHMI XI bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Munas yang jauh dari harapan.

Jauh sebelum pelaksanaan Munas KAHMI, Habib Sadig telah menyatakan keraguannya pada klaim-klaim berlebihan dibuat oleh panitia untuk menjustifikasi kegiatan yang menghabiskan anggaran APBD Sulteng hingga Rp14 miliar.

“Saya kan sudah sejak awal mensinyalir bahwa event nasional tersebut sarat dengan muatan politik kelompok. Bukan untuk masyarakat luas, tapi untuk kelompok tertentu. Dan terbukti, yang kemarin itu bukan Munas KAHMI yang sejati, tetapi ajang deklarasi Anies Baswedan dan panggung bagi Partai Nasdem. Mana bukti klaim bahwa Presiden, banyak menteri serta pejabat Negara setingkat menteri akan hadir? Mana investasi yang dijanjikan mengalir? Faktanya, pelaku UMKM rugi. Apakah panitia sudah bertanggung jawab?” tanyanya, dalam keterangan tertulis diterima MAL Online, Sabtu (3/12).

BACA JUGA :  Jangan Berhenti Mengajak pada Jalan Kebaikan

Habib Sadig menyayangkan pengambilalihan forum KAHMI sebagai ajang bagi partai politik tertentu.

“Begini. Saya bukan kader HMI. Tetapi, sebagai aktifis kepemudaan, saya tahu sejarah. Saya menghargai para kader HMI sebagai partner diskusi di ruang publik. Saya membaca sejarah organisasi mereka. Olehnya, saya meyayangkan mengapa organisasi kepemudaan Islam tertua, yang memiliki kader di segala lini, justru dikerdilkan peran dan identitasnya oleh partai tertentu,” ujarnya.

Menurut Sadig, tuntutan tersebut juga, menanggapi keluhan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang merasa dirugikan oleh perhelatan Munas KAHMI.

“Panitia Munas KAHMI di Palu wajib bertanggungjawab dengan mengganti kerugian para pelaku UMKM. Kasihan para pengusaha kecil yang sudah jadi korban janji keuntungan dari acara yang justru bisa dianggap gagal memberikan dampak sosial dan ekonomi kepada masyarakat Palu seperti yang digembar-gemborkan sebelumnya,” kata Sadig Al-Habsyi.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Panitia Munas KAHMI XI Ruslan Sangadji, balik bertanya untuk melihat presidium KAHMI terpilih, Berapa Presidium Nasdem terpilih, berapa orang Golkar, PDIP dan Gerindra?

BACA JUGA :  Sungai Balinggi Meluap Rendam Pemukiman Warga

“Apakah semua Presidium dari Nasdem,” tanya Ruslan yang juga Tokoh Muda Alkhairaat.

Selanjutnya, tanyanya, berapa banyak ole-ole dibawa pulang orang-orang ke kampungnya masing-masing. Dan berapa banyak warung makan, warung kopi, ojek online yang diorder, homestay dan lainnya.

“Jadi nda usah terlalu banyak ngarang, sebab tidak sesuai fakta,” kata pria yang akrab disapa Ocan ini.

Olehnya kalau Munas KAHMI itu panggung Nasdem, semua yang hadir dari seluruh partai ada di Indonesia, adakah Ketua Nasdem orasi waktu Munas atau Menhan Ketua Umum Gerindra.

BACA JUGA :  Gubernur Sudah Siapkan Surat Edaran Netralitas ASN

“Wapres dari PKB, Anies bukan Partai Nasdem, masih bakal calon Partai Nasdem, tapi tidak hadir di Munas sebagai pembicara ,” ujarnya.

Tapi menurutnya, posisi Anies hanya sebagai tamu undangan hadir pada silaturahmi gala dinner KAHMI sebelum Munas. Dan dia (Anies) pengurus KAHMI, maka dimana masalahnya?

“Ada-ada saja, kalau tidak punya data dan bahan valid tidak usah berkoar, nanti diketawakan orang,” pungkasnya.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG