PALU- Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairaat (PB Alkhairaat), Habib Ali bin Muhammad Aljufri mengatakan manusia sebagai makhluk Allah atau khalifatullah di muka bumi ini, membutuhkan orang lain atau makhluk sosial yang bermasyarakat.

“Di muka bumi ini, kehidupan seseorang tidaklah sendiri, manusia adalah makhluk yang bermasyarakat, kita butuh sahabat, karena sahabat bagian dari masyarakat itu sendiri. Ada tipe sahabat seperti garam, gula, beras, cemilan dan sayuran,” kata Habib Ali seperti dikutip dari akun pribadi facebook Habib, Sabtu, (22/5).

Habib mengatakan, jenis sahabat tipe garam, kelihatannya kecil, harganya juga murah, seakan-akan tidak ada harganya. Tapi, jangan nafikan, jika garam tidak ada, maka masakan apa pun terasa hambar alias tawar.

Sahabat macam ini kata Habib, juga dibutuhkan dalam kehidupan kita, walaupun jumlahnya tidak banyak.

Habib melanjutkan, yang kedua adalah jenis sahabat tipe gula. Enak jika ada, tapi kalau berlebihan, bisa mendatangkan masalah, menyebabkan deabet, dan lain sebagainya.

“Asupan gula tetap harus ada, kalau tidak ada, maka badan akan lemah tak berdaya. Nah, tipe sahabat seperti gula ini adalah jenis sahabat yang suka usil, yang kadang membuat kita bisa geram alias kancing gigi,” kata Habib Ali dengan emotion tersenyum.

Jenis sahabat yang ketiga kata Habib, adalah sahabat tipe beras, harus selalu tersedia di rumah untuk kebutuhan sehari-hari, untuk makan walaupun sedikit .

Menurut Habib, tipe sahabat seperti itu sangat dibutuhkan, karena ia bisa menjadi penasehat, pembela, guru, dokter, tukang masak, tukang sapu dan lain sebagainya.

Habib melanjutkan, jenis sahabat yang keempat adalah seperti cemilan. Tidak perlu selalu ada, tapi selalu dicari.

“Tipe sahabat macam ini, sahabat yang jarang ketemu, tapi sekali ketemu memiliki kesan yang sangat mendalam dan bermakna dalam kehidupan manis seperti cemilan,” kata Habib.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah itu menambahkan jenis sahabat yang terakhir adalah tipe sayur. Menurut Habib, banyak yang tidak suka makan sayur, padahal manfaatnya besar untuk kesehatan, sahabat jenis ini adalah para ustadz, ustazah sering menegur dan memberikan nasihat.

“Kategori mana pun anda berada semuanya saling melengkapi dalam hidup ini. Semuanya saling membutuhkan,” kata Habib.

Dibagian akhir tulisannya, Habib Ali mengucapkan terimakasih atas jalinan persahabatan yang sudah terjalin selama ini, semoga tetap ikhlas bersahabat karena Allah agar kelak suatu hari nanti saat tidak ada perlindungan melainkan hanya perlindunganNya, maka persahabatan yang terjalin hanya karena Allah, bertemu dan berpisah hanyalah karenaNya.

Dalam pergaulan ada candaan, ucapan bahkan juga ada tindakan yang sengaja atau tidak di sengaja yang membuat hati tersinggung, bahkan mungkin terluka. Khilaf dan salah merupakan kelemahan kita sebagai manusia, bagi manusia yang mengetahui kelemahan itu, bersimpuh memohon maaf, yang lebih mulia adalah mereka yang bisa memaafkan kesalahan itu, tidak lupa juga mengharap keampunan dari Allah SWT atas segala dosa.

Secara khusus, Habib Ali bin Muhammad Aljufri dan keluarga, memohon maaf lahir dan bathin atas segala salah dan khilaf kepada sahabat dan seluruh lapisan masyarakat. Mohon maaf lahir dan Bathin.

Mari sambut hari kemenangan, kita kembali fitrah menjadi manusia yang terlepas dari belenggu hawa nafsu dan tamak, diampuni segala dosa, bertambah kokoh Iman dan Taqwa serta persaudaraan terlepas dari segala perselisihan dan perbedaan, semuanya menyatu dalam kalimat Laailaaha Ilallahi Muhammadarrasuulullah.

“Selamat Hari Idul Fitri 1441 Hijriyah, salam penuh kesayangan, hingga Jannatul Firdaus yang tinggi, Aamiin yaa Rabbal Aalamin,” tutup Habib.(IWANLAKI)