Gusdurian Bantu Keluarga Korban Pembunuhan di Sigi

oleh -
Perwakilan Gusdurian Peduli, Mukhibullah Ahmad, saat menyerahkan bantuan kepada korban terorisme di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. (FOTO: DOK. GUSDURIAN)


SIGI – Tim Gusdurian Peduli memberikan bantuan berupa uang tunai senilai Rp135 juta kepada keluarga korban pembunuhan di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi 27 November silam.

Bantuan diberikan kepada delapan orang, yakni Hana (ahli waris dari Naka
dan Ferdy), Kandi (ahli waris dari Finu), Nei (Ahli waris dari Yasa), serta Ferdin Runtu, Witson, Irfan Masi dan Swardin yang semua rumahnya terbakar.

Selain itu, Gusdurian juga memberikan bantuan 3,5 ton beras untuk 350 keluarga kurang mampu di Lembantongoa.

Serah terima disaksikan perwakilan Pemerintah Desa Lembantongoa dan sejumlah relawan Gusdurian Peduli.

Perwakilan Gusdurian Peduli, Mukhibullah Ahmad, mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk solidaritas sesama anak bangsa yang tidak ingin Indonesia dirusak oleh tindakan kekerasan dan kebencian.

BACA JUGA :  Eks Napiter Ini Dukung Penuh Upaya Pemeliharaan Kamtibmas di Poso

“Solidaritas berupa bantuan dana dari begitu banyak orang dari berbagai latar belakang agama dan etnis ini menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia tidak kalah pada aksi terorisme,” kata Mukhibullah, Kamis (04/02).

Menurutnya, bantuan dana ini merupakan hasil penggalangan melalui laman kitabisa.com mulai 27 November 2020 hingga Januari 2021.

“Terdapat lebih dari tiga ribu donatur yang menunjukkan solidaritasnya dengan memberikan sumbagan dana melalui situs tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Jaringan GUSDURian juga menyerukan sejumlah hal terkait aksi kekerasan di Sigi tersebut, di antaranya meminta pemerintah pusat dan daerah untuk terus mengejar kelompok yang melakukan pembantaian karena mengancam keselamatan jiwa banyak penduduk.

BACA JUGA :  Mahasiswa Palu Desak Kapolresta Segera Dicopot

Selain itu, meminta kepada aparat untuk menindak tegas setiap provokasi dan ajakan untuk memusuhi atau melakukan kekerasan kepada pihak yang berbeda serta mengajak seluruh warga negara untuk tidak terpovokrasi dengan berbagai ujaran kebencian yang mengajak memusuhi agama atau suku yang berbeda.

Reporter : Ikram
Editor : Rifay