PALU- Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Manado bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu, menggelar Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) bagi pengelola pesantren, guru, dan tenaga kependidikan madrasah. Kegiatan yang digelar di Hotel Rama Garden, Jl. Tanjung Santigi, berlangsung selama lima hari mulai Senin hingga Jum’at atau 23 hingga 27 Mei ini.
Adapun peserta kegiatan ini sebanyak 75 orang. Mereka dibagi dalam tiga kelas, dengan jumlah masing-masing 25 orang per kelas.
Masing-masing ruang pun diisi oleh pemateri yang sudah mengikuti Training Of Trainer (TOT) dari Kementrian Kominfo RI. Para pelatih itu, yaitu Irfan Suhanta S.T, Haris Kasman S.Kom, dan Arsyad. Adapun skema pelatihan terbagi dua, yaitu pelatihan desain grafis junior dan aplikasi perkantoran.
Pemateri DTS, Arsyad mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman TIK agar bisa mengupgrade kemampuan mereka.
“Karena ada semacam persepsi di luar bahwa pesantren itu metode mengajar dan belajarnya masih kurang bagus,” kata Arsyad.
Olehnya kata Arsyad, dengan pelatihan ini para peserta bisa lebih mengimbangi anak didiknya yang lebih menguasi teknologi dibandingkan dengan guru-gurunya.
“Jadi kita kasih pembekalan dasar, yang penting secara pengetahuan peserta itu bisa mengupgrade pengetahuan mereka, memiliki tambahan skill, lebih bisa membimbing adik-adik, dan lebih bisa memberikan pengajaran yang lebih berkualitas,” katanya.
Kominfo menargetkan, 7500 peserta akan dilatih di tahun ini.
“Adapun pelatihan ini baru sebagian kecil, ada namanya pelatihan UMKM, pelatihan untuk adik-adik lulusan SMK, dan minggu lalu sudah ada pelatihan guru-guru SD,” sebutnya.
Menurutnya, untuk masyarakat Kota Palu, pelatihan ini sudah berjalan secara online maupun offline. Akan tetapi peserta tidak boleh mengikuti dua pelatihan secara bersamaan, harus menyelesaikan dari salah satunya.
Adapun syarat peserta untuk mengikuti pelatihan tergantung dari target pelatihannya apa dan persyaratannya pun juga berbeda.
Reporter: NAJIHA
Editor: NANANG