PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, turun tangan langsung memastikan harga gas LPG 3 kg tetap stabil menjelang lebaran.

Saat video call dengan warga dan pengecer gas di Kabupaten Poso, Kamis (13/03), Gubernur menyatakan akan menindak tegas para pengecer nakal yang menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Dalam percakapan yang berlangsung, Anwar Hafid secara langsung menanyai pengecer dan pangkalan gas di Poso terkait lonjakan harga yang dikeluhkan masyarakat.

Seorang pengecer mengaku membeli gas dari pangkalan dengan harga yang sudah tinggi, sehingga mereka terpaksa menjual lebih mahal kepada konsumen.

Mendengar hal itu, Gubernur segera memerintahkan Asisten II untuk menelusuri rantai distribusi gas hingga ke akar permasalahan.

“Kalau ada pengecer yang menaikkan harga seenaknya, langsung tutup saja. Kita cari yang lebih jujur,” tegasnya.

Anwar Hafid juga menegaskan bahwa sanksi akan diberikan bagi pangkalan yang terbukti menjual di atas HET.

“Kalau dari pangkalan sudah main harga, langsung berikan sanksi. Tutup sementara, atau kalau perlu cabut izinnya,” tegasnya lagi.

Kata Gubernur, kemungkinan kelangkaan gas sebagai penyebab naiknya harga. Ia meminta Pertamina memastikan distribusi LPG 3 kg tetap lancar agar tidak terjadi permainan harga di lapangan.

“Kalau gas kurang, kita berjuang bersama Pertamina supaya kuota cukup. Tapi kalau ada yang sengaja menaikkan harga, itu harus ditindak,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah telah memberikan subsidi besar untuk LPG 3 kg demi meringankan beban masyarakat. Namun, jika ada oknum yang menyalahgunakan subsidi ini demi keuntungan pribadi, tindakan tegas akan diambil, termasuk kemungkinan pemeriksaan oleh aparat hukum.

“Masyarakat sudah cukup terbebani dengan biaya hidup. Jangan lagi ditambah dengan permainan harga,” katanya.

Gubernur juga mengingatkan agar setiap pangkalan membuat fakta integritas yang memastikan mereka menjual gas sesuai dengan ketentuan.

Menurutnya, harga yang wajar masih dapat ditoleransi, namun jika ada pengecer yang menjual hingga dua kali lipat dari harga normal, maka tindakan tegas harus diambil.

“Kalau sudah sampai Rp40 ribu atau Rp60 ribu, itu sudah tidak wajar. Itu sudah membebani masyarakat. Langsung ditutup saja. Saya minta semua pihak menjaga harga tetap stabil. Kalau ada yang bermain-main dengan harga, saya pastikan akan ditindak,” pungkasnya. *