PALU – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, mendukung kepahlawanan HS.Idrus bin Salim Aljufri sebagai pahlawan Nasional yang telah mendedikasikan dirinya untuk negara Indonesia, melalui pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Saya sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah mendukung sepenuhnya dan mendorong pemerintah pusat untuk mengangkat Habib Idrus bin Salim Aljufri sebagai pahlawan nasional. Tidak ada lagi alasan!”ungkap Anwar di hadapan puluhan ribu jamah Haul Guru Tua dan disambut dengan tepuk tangan.
Komitmen Anwar tersebut juga disampaikan pada Menkumham Supratman Andi Agtas dan Menteri ATR/ BPN Nusron Wahid yang hadir di acara itu bahwa.
Di kesempatan itu, dia juga membantah bahwa adanya tuduhan Alkhairaat meminta-minta tanah. Alkhairaat memiliki aset termasuk tanah yang diwakafkan oleh masyarakat untuk dikelola untuk lembaga pendidikan.
“Orang ingat Guru Tua (maka) tidak ada yang segan-segan, banyak sekali tanah Alkhairaat di Sulawesi Tengah ini Alkhairaat tidak bisa urus. Kenapa tidak bisa urus? Karena banyaknya datang di satu kampung kumpul orang tua, kasih Alkhairat 100 hektar, kasih Alkhairaat 10 hektar. Tidak pernah diminta.
“Saya ikuti Habib Seggaf, saya ikuti Habib Abdillah, saya ikuti Habib Alwi, saya ikuti Habib Ali tidak ada pernah minta-minta tanah, tapi rakyat yang datang memberikan tanah kepada Alkhairaat,” kata Anwar yang juga Ketua Komda Alkhairaat Morowali ini.
Baginya, Guru Tua seorang pendidik sejati, Guru Tua dengan segala kemandiriannya dan mendirikan madrasah di mana-mana, hingga akhir hayatnya telah terbangun sekolah 400 lebih tanpa bantuan APBD di kala itu.
“Seorang diri membangun madrasah tanpa ada bantuan, lantas bagaimana dengan kita yang ada saat ini yang memiliki kewenangan dan kesempatan untuk melanjutkan misi Guru Tua mencerdaskan anak bangsa dengan membangun sekolah-sekolah,” terangnya.
Olehnya itu, dirinya mengajak seluruh pimpinan daerah Wali Kota dan Bupati, untuk bersama-sama membangun pendidikan yang baik dan layak, tidak hanya pendidikan umum namun juga pendidikan swasta agama.
Reporter: Hady
Editor: Nanang