PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura melakukan penandatanganan delapan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman bersama Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Irsan Noor, di Samarinda, Kaltim, Kamis (09/09).
Adapun ruang lingkup MoU itu adalah bidang perdagangan, pangan, tanaman pangan dan holtikultura, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan, perhubungan, parawisata, perindustrian, serta bidang kelautan dan perikanan.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, mengatakan, Sulteng merupakan daerah yang memiliki potensi yang sangat besar, seperti tambang, pertanian, perkebunan, sehingga sangat siap menjadi daerah penyanggah untuk memenuhi kebutuhan Kaltim yang saat ini tengah bersiap menjadi Ibu Kota Negara yang baru.
“Saat ini Pemerintah Sulteng melalui visi dan misinya mendorong peningkatan produksitivitas pertanian, seperti padi dan holtikultura, buah-buahan dan peternakan yang diharapkan pasar terbesarnya adalah Kalimantan Timur yang sudah ditetapkan menjadi ibu kota negara,” ujar Rusdy Mastura.
Gubernur juga mengatakan, Provinsi Sulteng juga memiliki potensi besar tambang batu pecah sehingga diyakini bisa memenuhi seluruh ketubuhan untuk pembangunan di Kalimantan Timur.
Cudi, sapaan akrabnya, berharap agar OPD teknis dan dunia usaha dapat menindaklanjuti MoU ini sesuai dengan bidang usaha serta tugas dan fungsi masing-masing.
“Saya meminta kiranya ke depan kita lebih tingkatkan kerja sama regional Pulau Sulawesi dan Pulau Kalimantan,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Irsan Noor, mengatakan, kerja sama antara Provinsi Kaltim dan Sulteng sangat strategis dalam pengembangan dan pembangunan Kalimantan Timur, khususnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan dalam rangka ibu kota negara baru.
Irsan menyampaikan, untuk batu pecah saja, Kalimantan Timur membutuhkan 30 juta ton dalam rangka pembangunan Infrastruktur ibu kota negara.
Reporter : Irma
Editor : Rifay