PALU – Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah sangat siap menjadi wilayah pengembangan pertanian, perkebunan dan leternakan, untuk mendukung swasembada pangan nasional, dan sebagai daerah penyangga IKN.
Gubernur Sulteng menyampaikan, bahwa profesi petani kedepan akan menjadi primadona, karena dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, sehingga provinsi sudah memberikan pelatihan petani milenial untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan moderen.
“Saya minta perhatian yang serius terhadap pengembangan potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Ke depan juga Bappeda saya minta program-program yang tidak mendukung visi dan misi, agar dialihkan kepada program unggulan untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi gubernur,” ujar Rusdy Mastura dalam pertemuan bersama Staf Ahli Menteri Pertanian, Erik Tamalagi, Senin (4/7), di ruang kerjanya.
Gubernur meminta Kementan, agar dapat memprioritaskan program unggulan dan mensupport program pendukung melalui beberapa OPD. Sehingga ada singkronisasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Gubernur juga meminta Badan Litbang, Dinas Pertanian, melakukan kerjasama riset untuk pengembangan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan untuk dapat menghasilkan varitas baru, yang memiliki hasil yang lebih optimal.
Gubernur meminta pula Kepala Dinas Pertanian , dan BPPT dapat mempersiapkan data yang dibutuhkan, dalam pengembangan produktifitas pertanian untuk disampaikan pada pertemuan bersama Menteri Pertanian di Jakarta.
Rapat terbatas tersebut dilaksanakan untuk mempersiapkan bahan Laporan kepada Menteri Pertanian Bapak Sahrul Yasin Limpo, terkait dengan kesiapan pengembangan Kawasan Pangan Nusantara dan kesiapan Sulawesi Tengah sebagai penyangga IKN.
Staf Ahli Menteri Pertanian Erik Tamalagi menyampaikan beberapa amanat Menteri Pertanian kepada gubernur. Amanat itu yaitu agar lokasi pengembangan Kawasan Pangan Nusantara harus memiliki legalitas yang baik, supaya pengelolaannya dapat berjalan baik kedepan.
Selanjutnya Erik Tamalagi menyampaikan, Negara Indonesia sesuai dengan pernyataan FAO sudah pada Swasembada Pangan, karena sudah tiga tahun tidak melakukan impor pangan dari luar. Hal ini juga merupakan bagian Kontribusi besar dari Sulawesi Tengah.
Selanjutnya Erik Tamalagi, menyampaikan bahwa Napu sebagai Kawasan Pengembangan Tanaman Holtikultura akan terus dilakukan dukungan oleh Kementrian Pertanian, dan meminta kerja sama BPPT dan Badan Litbang dapat terus ditingkatkan. Hal itu untuk meningkatkan produktifitas pertanian Sulteng dan juga dapat menciptakan varitas pertanian, lerkebunan dan leternakan lokal yang unggul di Sulawesi Tengah.
Sementara dalam rapat terbatas tersebut diikuti Staf Ahli Menteri Pertanian Erik Tamalagi, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Nelson Haitubun, Kepala BPPT Abdul Wahab, Staf Ahli Gubernur Bidang Fiskal Rony Tanusaputra, Tim Ahli Gubernur Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perkebunan dan Holtikultura, Peternakan dan SDA, Moh. Hamdin, dan Kepala Sekretariat TA Gubernur Andi Aril Pattalau.
Reporter: Irma