PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura memenuhi janji menyerahkan bonus bagi atlet yang meraih medali di PON XX Papua. Gubernur menyerahkannya, pada acara Penerimaan Atlet PON XX Papua, di rumah jabatan gubernur, Senin (18/10).
Atlet peraih medali emas diberikan bonus Rp250 juta dan I unit rumah dari Ronny Tanusaputra Pengusaha Sulawesi Tengah, medali perak Rp150 juta, dam peraih medali perunggu Rp100 juta.
Lalu atlet peraih medali perak beregu Rp200 juta, dan medali perunggu beregu Rp150 juta.
Sementa untuk pelatih atlet peraih medali emas Rp75 juta, pelatih atlet peraih perak Rp45 juta, dan pelatih atlet peraih perunggu Rp30 juta.
Ketua KONI Sulteng M.Nizar Rahmatu, mengatakan, bahwa Pemprov Sulteng dapat menorehkan tinta emas dan sejarah baru untuk Dunia Olah Raga Sulawesi Tengah.
Ketua KONI menyampaikan pada PON XX Papua, Sulteng dapat meraih 12 medali dan salah satunya medali emas. Ini merupakan sejarah baru.
Nizar Rahmatu mengakui, bahwa untuk mendapatkan medali perunggu sangat berat buat atlet yang berlaga di PON. Karena harus melewati babak penyisihan, perempat final, dan semi final.
“Jadi mendapatkan medali perunggu merupakan perjuangan yang sangat berat,” kata Nizar Rahmatu.
Sementara, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, menyampaikan rasa bangganya kepada KONI dan Atlet PON XX Papua yang bisa meraih medali sebanyak 12 medali, satu medali emas.
“Waktu itu saya sampaikan kalau atlet bisa menambah satu medali emas lagi, saya akan datang kembali ke Papua untuk mengapresiasi perjuangan atlet yang berjuang membawa nama Sulawesi Tengah yang berlaga di PON XX Papua,” ujar Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
Menurut Rusdy Mastura, kedepan harus dilakukan pembinaan yang berkelanjutan kepada atlet. Pemerintah harus memberikan anggaran yang memadai setiap tahun.
“Harus dianggarkan 15 miliar untuk KONI dalam rangka mempersiapkan atlet Sulawesi Tengah berprestasi,” imbuhnya.
Untuk itu kata Gubernur, dia menargetkan PON XXI Medan dan Aceh Sulawesi Tengah harus meraih 10 medali emas.
Selanjutnya gubernur menyampaikan bahwa provinsi Sulteng terbentuk bukan melalui perjuangan politik tapi melalui Perjungan Olah Raga melalui PON V Surabaya Tahun 1961,
“Saya menyampaikan jangan sekali-kali kita lupakan sejarah. Olehnya perhatian kita kepada dunia olahraga harus ditingkatkan. Saya melihat sebelumnya, dunia olahraga seperti dianaktirikan,” ujar gubernur.
Gubernur Juga meminta Pemprov Sulteng harus mempersiapkan diri sebagai Tuan Rumah Penyelenggaran PON XXII Tahun 2028.
“Saya minta agar segera dipersiapkan pembangunan Stadion olahraga,” ujarnya.
Reporter: Irma/Editor: Nanang
.