Gubernur Sulteng Resmikan Museum, Baruga dan Taman Pengajian Alkhairaat Desa Bora

oleh -
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura saat menyampaikan sambutan pada kegiatan persemian Museum, Baruga dan Taman Pengajian Alkhairaat Desa Bora, Kamis (21/7). FOTO: IST

SIGI – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, secara simbolis menggunting pita tanda diresmikannya Museum Desa Bora, Baruga Desa Bora dan Taman Pengajian Alkhairat Bora serta Kubur Raja Desa Bora, Kamis (21/7).

Gubernur mengapresiasi masyarakat Desa Bora. Menurutnya, ini merupakan elemen kebudayaan dan aset yang harus dijaga dengan baik, sebagai identitas pemersatu masyarakat.

Dia mengharapkan, agar stakeholder terkait dapat memanfaatkan budaya Sigi menjadi aset pariwisata yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kita ini memiliki kekayaan kebudayaan yang cukup banyak dan tidak dimiliki daerah lain. Tentunya hal ini menjadi aset untuk dilestarikan dan juga sebagai destinasi wisata yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, yang tentunya perlu didorong oleh dinas terkait,” kata Gubernur Sulteng dalam sambutannya.

BACA JUGA :  Pasca Dilanda Banjir, Sejumlah Pasien RSUD Torabelo Dirujuk ke RS Lain

Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Sigi, Andi Wulur yang mewakili Bupati Sigi Mohamad Irwan, dalam sambutannya mengatakan, keberadaan lembaga adat memiliki fungsi mengemban, mengamalkan, memelihara dan membela nilai-nilai luhur adat istiadat, serta membela kepentingan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal tersebut tentunya dijadikan sebagai dasar lembaga adat untuk menyatukan masyarakat, dengan berbagai etnis serta suku yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Sigi.

“Lembaga adat kedepan harus berkontribusi positif sebagai mitra pemerintah, dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan pembangunan di daerah yang kita cintai ini,” kata Andi Wulur.

BACA JUGA :  Habib Saggaf: Trump Orang yang Tidak Sehat Pikirannya

Lanjutnya dalam amanah Bupati Sigi itu, sering munculnya kompleksitas permasalahan di daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi perlu penanganan semua pihak termasuk masyarakat yang ada di Desa Bora.

“Melestarikan budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun masyarakat menjadi tnggung jawab kita semua, atas kelestarian kebudayaan termasuk rumah adat desa serta peninggalan lainnya,” ujar Andi Wulur.

Hadir dalam kegiatan tersebut yakni, Kapolres Sigi Reja A Simanjuntak, Perwakilan Badan Musyawarah Adat Sulteng Agus Lamakarate, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Ketua Dewan Adat Kab. Sigi Aries Singi, Ketua Dewan Adat Pitunggota Dg. Manota, Kapolsek Biromaru Akp Abdul Aziz, Danramil Lettu Inf. Sutarmin, Camat Sigi Kota Ajusiar Muhammad Amin, Kepala Desa Bora Kusmayadi, dan Ketua Penggerak PKK Kab. Sigi Hj. Hazizah.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada, PKB Pertimbangkan Hasil Survei

Reporter: Hady
Editor: Nanang