PALU – Unsur Sekretaris Jendral (Sekjen) Pengurus Besar PB Alkhairaat Moh Adam, mengatakan, belum lama ini pihak PB Alkhairaat bersama Badan Usaha Milik Alkhairaat (BUMA), melakukan pertemuan bersama Gubenur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, menemani salah satu BUMN Tiongkok yakni Henan Agriculture Investment Group Limited, Senin (28/04) .

BUMN Tiongkok tersebut kata Moh Adam, merupakan salah satu calon mitra BUMA dalam pengelolaan potensi ekonomi yang di miliki lembaga Alkhairaat. Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyambut baik kehadiran BUMA yang rencana akan menggandeng Henan Agriculture Investment Group Limited.

Anwar Hafid dalam pertemuan itu menyatakan bahwa, kedatangan investor dari Tiongkok ini menjadi peluang bagi daerah ini untuk membangun ekonomi lebih baik.

“Secara pribadi sudah sangat familiar dan paham kaitan investasi dari Tiongkok, China, sewaktu Bupati Morowali pertama kali, menghubungi perusahaan IMIP di China untuk investasi tambang di Morowali sampai saat ini sudah banyak yang bergerak pada bidang pertambangan,” kata Anwar.

Dirinya menceritakan, bahwa Sulteng ini memiliki sumberdaya alam (SDA ) yang sangat melimpah: emas, nikel tembaga, gas minyak bumi dan lainnya. “Untuk kelautan kami punya tiga daerah laut yang potensial yakni, Teluk Tomini, Teluk Tolo dan selat Makassar,” ujarnya.

Anwar juga menggambarkan, untuk kehutanan mamiliki 3 juta ha hutan, di bidang potensi pertanian salah satu daerah penyangga tanaman pangan nasional, dan saat ini memiliki perkebunan durian yang cukup luas dan sudah mulai diupayakan eksport langsung ke China.

“Potensi tambang sudah berjalan saat ini dan sekarang saya inginkan investor yang bergerak pada potensi pertanian,” terangnya.

Pemerintah Daerah Provinsi Sulteng saat ini tinggal menunggu komoditi apa yang akan dikembangkan, lahannya dimana nanti Pemda siapkan dan akan urus izinnya termasuk yang akan dikerjasamakan dengan pihak BUMA Alkhairaat.

Mantan anggota DPRD RI mengemukakan, Sulteng punya lahan potensial sawah yang tersebar pada sentra produksi padi di Kabupaten Parigi Mountong. Banggai, Poso, Sigi, Donggala dan Toli-toli serta kabuoaten kota lainnya denganluas total sekitar 165.000 ha.

“Untuk lahan sentra jagung di kabupaten Tojo Una-una dan Buol, serta palawija lainnya hampir di seluruh kabupaten,” kata Anwar.

Dalam hal ini, dirinya juga akan mengupayakan beasiswa dari setiap CSR perusahaan pertambangan, untuk menyekolahkan putra-putri Sulteng dapat belajar di perguruan tinggi ternama di China, dari berbagai jurusan termasuk pertanian.

“Target kita sekitar 1000 orang anak-anak kita bisa belajar di luar Indonesia untuk mengenyam pendidikan dan kembali di daerah ini dengan segudang prestasi,” tutupnya.

Hadir dalam pertemuan itu dari BUMA Lydia, mewakili Rektor UNISA Warek I Ahsan Matdjudo, Melysa pendaping dari Henan Agriculture Investment Group Limited.

Reporter: Hady
Editor: Nanang