PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menghadiri Haul ke-13 Almarhum AGH. Abd. Wahab Zakariya, tokoh ulama besar Sulawesi Tengah, Senin (12/5), di Pondok Pesantren Anwarul Qur’an Palu.

Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Ketua Tim Penggerak PKK Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, Wakil Ketua DPRD Sulteng, Syarifuddin Hafid, serta jajaran ulama, akademisi, dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid mengungkapkan kebahagiaannya bisa hadir di lembaga pendidikan yang membawa nama “Anwarul Qur’an”. “Begitu saya baca undangannya, saya bilang sama Ibu Wakil, kita wajib hadir. Masa ada nama saya di situ, kita tidak datang,” ucapnya disambut tawa hangat para hadirin.

Anwar Hafid menegaskan pentingnya peran ulama dalam membangun pendidikan dan karakter umat. Ia mengenang sosok AGH. Abd. Wahab Zakariya dan para ulama lainnya yang membangun lembaga pendidikan Islam dengan penuh pengorbanan. “Dulu, Habib Idrus saat mendirikan Alkhairaat pernah naik sampan kecil ke Palu. Susah payah. Tidak seperti sekarang. Malu kita kalau tidak bekerja dua kali lipat menjaga warisan besar itu,” tegasnya.

Gubernur juga menyinggung program gerakan Baku Sayang (Bersama Al-Qur’an, Sulawesi Tengah Aman, Jaya dan Menang), yang mendorong distribusi mushaf Al-Qur’an ke seluruh penjuru daerah. “Kita sudah salurkan sekitar lima ribu mushaf. Masih banyak rumah muslim yang belum punya Al-Qur’an. Kalau Qur’an saja tidak ada, bagaimana kita mau mengamalkannya?” katanya.

Ia berharap agar pesantren dan pondok tahfiz tak hanya fokus pada hafalan, tapi juga mengedepankan adab dan pembentukan karakter santri. “Karena ini bekal penting bagi masa depan mereka dan bagi umat,” jelasnya.

Gubernur juga membagikan pengalaman pribadinya saat masih mahasiswa, saat ikut berdakwah bersama almarhum K.H. Jabar Asyri, seorang tokoh DDI, hingga sempat diperiksa karena aktivitas tabligh. “Kami sempat ditahan di Kodim karena dianggap aliran sesat waktu itu. Tapi beliau tetap tenang, imannya kuat, itu yang membuat saya banyak belajar dari beliau,” kenangnya.

Menutup sambutannya, Anwar Hafid mengajak seluruh generasi penerus untuk menghargai perjuangan para ulama dan terus menjaga warisan keilmuan yang sanadnya jelas. “Ilmu yang bersambung ke Rasulullah SAW adalah cahaya. Jangan belajar asal-asalan. Ikuti guru yang sanad ilmunya jelas,” pesan Gubernur.

Acara berlangsung khidmat dan penuh makna, memperkuat tekad bersama untuk menjaga dan meneruskan perjuangan para alim ulama dalam membangun pendidikan dan peradaban di Sulawesi Tengah.

Reporter: ***/IRMA