PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura mendukung rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan dibangun di Kabupaten Morowali oleh perusahaan PT. ATI.
Menurut gubernur, sepanjang pembangunan KEK tidak melanggar aturan yang berlaku, maka permohonan persetujuan pembangunannya akan disetujuinya.
“Pada prinsipnya saya sangat senang dan gembira ada yang mau menginvestasikan saham di Sulteng, khususnya di Kabupaten Morowali. Saya berharap PT. ATI harus membebaskan tanah masyarakat dan tidak bermasalah dengan rakyat,” ujar Rusdy Mastura saat disambangi pihak PT ANI di kantornnya, Rabu (22/12).
Rusdy Mastura mengatakan, keberadaan investasi PT.ATI dapat memberikan dampak besar kepada masyarakat, dengan membuka lapangan kerja dan tentu dapat mengurangi kemiskinan.
Selanjutnya gubernur meminta agar PT. ATI dapat bermitra dengan Perusda, sehingga Perusda dapat terlibat dalam pengelolaan potensi daerah serta juga dapat meningkatkan fiskal daerah.
Gubernur menyampaikan, kedepan akan mengembangkan industri perikanan di Banggai Laut. Tujuannya untuk meningkatkan potensi nelayan dan perikanan di Sulteng.
Dia berharap, investor dapat mempercepat pengembangan food estate di setiap wilayah. Hal ini, untuk mempersiapkan Sulteng sebagai daerah penyangga ibu kota negara baru dan meningkatkan infrastruktur daerah untuk koneksitas jalur distribusi hasil produksi masyarakat.
Gubernur meminta dukungan semua pihak dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat, untuk mempercepat pembangunan di Sulteng.
Sementara, Edy Santi, Direktur PT. ATI mengatakan, pihaknya meminta persetujuan atau restu berupa rekomendasi dari gubernur, untuk peningkatan KEK.
Selanjutnya selama ini Untad telah memberikan pendampingan untuk melengkapi dokumen dan amdal kepada PT. ATI dalam pembangunan KEK Desa Sambalagi dan Desa Welea Kecamatan. Seluruh ketentuan dan persyaratannya telah sesuai dengan UU Nomor 40 tentang Pengembangan KEK dan UU Tentang Cipta Kerja.
Sementara itu lokasi Ijin tambang PT. ATI memiliki Kawasan yang sangat kaya akan potensi nikel, dan memiliki lahan operasional saat ini 1.363 ha. Dengan harapan PT. ATI kedepan akan memberikan dampak terhadap pengurangan kemiskinan dan angka pengangguran.
Pembentukan KEK oleh PT. ATI telah mendapat dukungan 3 tenan yang memiliki kapasitas usaha yang sangat besar.
Edy Santi, Direktur PT. ATI, mengatakan, bahwa PT. ATI akan membangun KEK di Morowali. Untuk mempercepat proses Pembangunannya, saat ini PT. ATI membutuhkan dukungan rekomendasi dari gubernur untuk memperoleh persetujuan Perizinan dari Menteri Investasi dan Kepala BKPM.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG