PALU – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan, saat ini sebutan Sulteng tidak lagi dengan bumi Tadulako, tetapi sebutan yang baru Sulteng Negeri 1000 Megalit.
“Sebutan Sulawesi Tengah saat ini bukan lagi bumi Tadulako tetapi Negeri Seribu megalit. Di dalam peradaban di Indonesia khususnya di Sulteng telah ditemukan pada tahun 3500 hingga 5000 tahun sebelum masehi yang disampaikan oleh peneliti dari Amerika Belanda dan Swedia, bahwa Sulteng ini telah mempunyai peradaban 3500 hingga 5000 tahun sebelum masehi, itulah megalit.
“Saya mau angkat negeri 1000 megalit ini karena bapak presiden belum mengetahui sedang Borobudur baru 800 tahun lalu, Asmat berapa tahun sih? Tetapi Sulteng sudah 3.500 tahun, saya juga bingung bagaimana mereka punya GPS pada masa itu dengan mudahnya bisa tahu berapa jarak dari Sulsel ke Sulawesi Utara melewati gunung dan lautan. Maka dari itu kita angkat negeri 1000 megalit ini supaya menjadi penelitian,” ujar Gubernur Sulteng Rusdy Mastura pada saat pisah sambut kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Sulteng, di Swissbell Hotel, Kamis (5/10).
Adanya penelitian, menurutnya. akan memberikan semangat kepada anak-anak di provinsi Sulawesi Tengah supaya sekolah dan bisa menjadi orang-orang besar, dan tokoh-tokoh besar .
Menurut gubernur Sulteng ini, tidak apa terlambat dalam peningkatan pembangunan.
“Kita bercermin kepada negara Arab, meski lambat dan dulunya negara primitif, tetapi berubah menjadi bangsa yang maju pada masanya mengalahkan negara-negara lainnya. itu yang ia selalu dicita-citakan, Sulawesi Tengah pembangunannya bisa maju setara dengan provinsi yang maju lainnya,” imbuhnya.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG