PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid menegaskan larangan keras terhadap segala bentuk pungutan yang dibebankan kepada siswa-siswi di tingkat SMA/SMK Negeri maupun swasta di seluruh wilayah Sulteng.

“Pokoknya tidak boleh ada pungutan sepeser pun dari di kenakan siswa. Jika ada kepala sekolah yang berani menarik pungutan, saya tidak segan-segan mencopot dari jabatannya,” tegas Gubernur Anwar Hafid, pada acara Perayaan HUT Provinsi Sulawesi Tengah, Ahad (13/4).

Gubernur Sulteng menyampaikan penegasan ini, menyusul komitmen Pemprov Sulteng dalam program Berani Cerdas, mewujudkan pendidikan gratis dan berkualitas bagi seluruh anak-anak di daerah ini Sulteng. Ia meminta seluruh kepala sekolah untuk taat pada aturan dan tidak membebani orang tua siswa dengan biaya-biaya yang tidak semestinya.

Menurutnya, praktik pungutan liar di dunia pendidikan hanya akan mencoreng integritas sekolah serta merusak semangat belajar siswa.

“Saya ingin kepala sekolah menjadi teladan, bukan justru menjadi beban bagi masyarakat,” ujarnya.

Gubernur Anwar juga mengimbau masyarakat agar tidak segan melapor jika menemukan adanya pungutan liar di sekolah. Pemerintah katanya, akan menindak tegas tanpa pandang bulu.

Langkah ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan dinilai sebagai gebrakan penting dalam memperkuat sistem pendidikan yang adil, transparan, dan berorientasi pada pelayanan.

Sementara masih dalam program Berani Cerdas, Pemerintah Provinsi mulai Senin (14/4) besok, membuka pendaftaran bagi mahasiswi yang mau mendapatkan beasiswa dari pemerintah, melalui Dinas Pendidikan Provinsi.

“Bagi mahasiswa yang baru masuk berarti tahun depan mereka masukan berkasnya. Bagi mahasiswa/wi yang tengah kuliah bisa memasukkan berkasnya di Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Ada 2 kategori yang dinilai tidak mampu dan berprestasi. “Kalau tidak mampu bisa melampirkan surat keterangan dari kepala desa maupun Lurah setempat dan untuk yang berprestasi siapapun dia tidak tidak pakai ukuran yang penting berprestasi misalnya kemarin kita rumuskan kalau eksakta 3,0 non eksakta 3,5,” katanya.

Reporter: IRMA/Editor: NANANG