PALU- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar peringatan malam Nuzulul Quran di Masjid Sabilul Muhtaddin, Palu, pada Ahad malam (16/3).

Acara penuh khidmat ini dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dan sejumlah pejabat esselon 2.

Dalam hikmah Nuzul Quran Gubernur Sulteng Anwar Hafid menekankan pentingnya Al Quran sebagai petunjuk hidup manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT, “Hudan-linnas” (petunjuk bagi seluruh umat manusia).

Ia mengibaratkan Al-Quran seperti buku panduan yang diperlukan untuk memahami dan menjalankan kehidupan dengan baik.

“Ibaratnya, kalau sebuah produk yang di produksi di Amerika, pasti ada buku petunjuknya agar dapat digunakan di seluruh dunia. Begitu pula pada manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, memiliki petunjuk yaitu Al Quran yang diturunkan di Mekkah dan di Madinah,” ujar Gubernur Sulteng ini.

Ia menjelaskan bahwa Al Quran merupakan kitab suci yang mencakup ajaran Taurat, Zabur, dan Injil. Oleh karena itu, dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup, umat Islam seharusnya menjadikan Al-Quran sebagai rujukan utama.

“Kalau kita diperhadapkan dengan permasalahan manusia jangan mencari solusi di luar ajaran agama Islam, jangan mencari petunjuk yang lain, carilah petunjuk yang dikirim oleh Allah SWT yaitu Alquran. Kalau kita dalam kesusahan tidak perlu minum obat, tidak perlu mencari obat-obat lain apalagi sampai meneguk minuman keras tetapi ambillah alquranmu,” katanya.

Membaca Alquran, tidak sama dengan membaca buku biasa.

“Ada juga sebagai sebagian Ustad kelewatan bicara, saya juga tidak sependapat yang mengatakan tidak ada gunanya membaca Alquran kalau kita tidak mengetahui artinya,” ujarnya.

Menurutnya orang itu tidak yakin, kalau Alquran itu penuh dengan mukjizat, padahal para ulama mengatakan jangankan dibaca, dilihat saja hurufny, akan mendapatkan pahala, apalagi dengan membacanya.

Kata Anwar, ada tahapan mencintai Alquran. Pertama, melihatnya, lalu membacanya, mengerti artinya dan paham maksudnya, lalu kita laksanakan dan diamalkan.

Reporter: Irma/Editor: Nanang