PALU –  Gubernur Sulteng, Longki Djanggola mengunjungi Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Selasa (08/01). Gubernur melihat langsung pelayanan medis yang dilakukan di atas kapal tersebut.

RSA Nusa Waluya II merupakan rumah sakit apung Tongkang pertama di Indonesia, bahkan di dunia yang hadir di Kota Palu membawa misi pemulihan pascabencana yang melanda sejumlah wilayah di Sulteng.

Di kesempatan itu, Gubernur  mendapat informasi dari Kepala Program RSA, dr. Yulia, bahwa sejak berlabuh 15 November 2018 lalu, pihaknya telah melayani hampir 4 ribu pasien dari poli umum, poli bedah, poli kandungan, poli gigi, pasien IGD. Selain itu juga telah melayani pasien operasi minor maupun mayor serta ibu melahirkan.

Kata Yulia, tenaga relawan medis maupun non medis juga dokter spesialis, turut membantu pemulihan kesehatan di RSA Nusa Waluya II, setiap Senin hingga Sabtu.

“Saya sangat terharu, kagum dengan kehadiran  RSA Nusa Waluya II. Terima kasih yang luar biasa kepada dr. Lee Dharmawan, kepada owner RSA Nusa Waluya II dan Yayasan Dokter  Doctor Share Indonesia, karena telah memberikan dukungan dalam bidang pelayanan kesehatan di Sulteng, khususnya kepada korban bencana,” ucap Longki.

Gubernur juga menyatakan setuju bahwa pasien tanpa rujukan, dapat langsung datang ke RSA.

“Saya bertanggung jawab, dalam keadaan darurat pasien dibenarkan langsung ke RSA Nusa Waluya II ini,” katanya.

Orang nomor satu di Sulteng itu berharap, pelayanan RSA Nusa Waluya II di Sulteng dapat memotivasi tenaga-tenaga yang ada di daerah kepulauan, seperti Banggai Kepulauan dan Banggai Laut yang sebelumnya telah memiliki Puskesmas keliling standar, tetapi belum berfungsi dengan baik. Karena menurutnya, tenaga kesehatan yang ada masih belum berani naik motor laut pergi mengunjungi pasien.

Dalam kunjungan itu, Gubernur didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan, Hukum dan Politik Faisal Mang, Kadis Kesehatan dr. Renny Lamadjido, Karo Humas dan Protokol Moh Haris Kariming beserta para dokter dan relawan Doctor Share Indonesia. (YAMIN)