PALU – Pohon peneduh jalan di depan rumah jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Tengah (Siranindi II) di jalan Prof M.Yamin ditebang orang. Padahal pohon pinggir jalan itu selain sebagai peneduh dan menghijaukan jalan juga berfungsi untuk menghalau debu, menyerap air saat musim hujan dan melindungi pejalan kaki dari panas.

Melihat pohon pelindung atau peneduh di depan rujabnya telah ditebang orang,
gubernur Sulteng Anwar Hafid marah besar.

“Tolong cari siapa yang tebang pohon depan rujab. Siapaun pelakunya apakah Balai Jalan atau PLN atau siapapun wajib mengganti ini. Tidak bisa di tolerir!” tegas mantan anggota DPR RI Komisi V asal fraksi Partai Demokrat itu.

Menurutnya pohon tumbuh hijau dan baik-baik saja, tidak mengganggu dan membahayakan pengguna jalan. Olehnya tak ada alasan untuk ditebang.

Kepala Bagian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Sulteng M.Natsir Mangge yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu soal siapa yang menebang pohon peneduh jalan di depan rujab Gubernur Sulteng, jalan M.Yamin.

“Mungkin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, karena itu wilayah kota,” ujar Natsir.

Kepala DLH Kota Palu Mohamad Arif Lamakarate, yang dikonfirmasi via chat di whatsAppnya Jum’at petang (19/12), terkait siapa yang melakukan penebangan pohon itu, mengatakan bukan dari DLH kota.

“Bukan DLH itu!” jelas lelaki yang akrab disapa Ipong itu.

Kemudian salah satu vendor pemasang lampu hias jalan M.Yamin jalur dua yang sedang memasang jaringan listrik yang dikonfirmasi di lapangan mengaku juga tidak tahu.

“Kami tidak tahu Pak. Karena kalau kami dari vendor melakukan penebangan akan didenda, biasanya dari DLH,” sebutnya.**