Gubernur Ajak Akademisi UIN Datokarama Meneliti Situs Megalit

oleh -
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura (baju putih) bersama Rektor UIN Datokarama Prof. Lukman S Thahir bersama rombongan, di Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (26/10). FOTO: Istimewa

PALU – Gubernur Rusdy Mastura menerima audiensi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Lukman S.Thahir bersama rombongan. Gubernur Rusdy Mastura menyambut baik kedatangan Rektor UIN Datokarama Palu yang baru ini.

“Sulawesi Tengah merupakan negeri misterius dan Sulawesi Selatan adalah negeri para raja-raja. Di balik misteriusnya Sulteng, saya mengajak akademisi UIN Datokarama Palu untuk bekerjasama menguak bukti-bukti ilmiah perihal situs megalitikum, Perjalanan Imam Sya’ban dan Teori Wallace. Teori Darwin lahir di Sulawesi Tengah berdasarkan hasil penelitian Wallace di Pulau Walea,” ujar Gubernur Sulteng, Rabu (25/10).

Menurutnya, keberadaan patung-patung megalit yang diestimasi berusia 3000 tahun SM ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan, perihal asal usulnya.

BACA JUGA :  Di Tengah Kemeriahan HUT Golkar ke-60, Ahmad Ali : Temani Kami Wujudkan Cita-cita Mulia ini

“Kita berjuang agar ini (situs megalitikum Sulteng) menjadi warisan dunia,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, dalam rangka meningkatkan fiskal daerah, akan bekerjasama dengan Universitas Tadulako untuk menghitung Dana Bagi Hasil (DBH) di sektor industri, agar dilaporkan ke Presiden RI melalui Kementerian Keuangan.

“Sekarang PAD 1,7 Triliun. Saya berharap ke depan PAD kita naik sampai 4 Triliun,” tambahnya.

Untuk merealisasikan mimpi besarnya, gubernur berharap Kepala Biro Pemerintahan segera memfasilitasi dokumen kerjasama dengan kedua universitas tersebut.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Lukman S. Thahir menyatakan komitmen mendukung program-program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

BACA JUGA :  Party ASIAFI, Puluhan Ribu Warga Kota Palu Penuhi Lapangan Vatulemo

Ia pun yakin Sulteng akan menjadi alternatif destinasi wisata dunia bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Reporter: Irma
Editor: Nanang