MOROWALI – Ratusan masyarakat Desa Bahomotefe yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bahomotefe Bersatu (GRBB) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT Vale Indonesia Tbk di Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sabtu (11/10).

Tidak hanya berorasi, massa juga mendirikan tenda di atas area helipad perusahaan untuk berteduh sembari menunggu pihak manajemen PT Vale menemui mereka.

Koordinator lapangan aksi, Zulfikar, dalam orasinya menyampaikan sejumlah tuntutan utama masyarakat, di antaranya:

Mendesak perusahaan untuk melakukan pembagian fee hasil produksi kepada masyarakat Bahomotefe.

Mendesak PT Vale mendirikan pabrik sesuai janji yang telah disampaikan sejak puluhan tahun lalu.

Membuat kebijakan khusus rekrutmen tenaga kerja bagi warga Desa Bahomotefe.

Melakukan langkah mitigasi terhadap debu dan sampah akibat aktivitas investasi perusahaan.

Menuntut tanggung jawab PT Vale dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan petani serta nelayan setempat.

Mendesak adanya program beasiswa dan pendirian sekretariat untuk desa binaan.

Menolak pengangkutan bijih (ore) dari Blok 1 Seba-seba ke pabrik Sorowako, Sulawesi Selatan.

Selain itu, massa juga meminta perusahaan agar memberdayakan kontraktor lokal, mensosialisasikan rencana penambahan jetty, dan memastikan kontraktor nasional melaporkan aktivitas tenaga kerja kepada asosiasi setempat.

Mereka juga menuntut PT Vale memberikan penekanan kepada PT PETROSEA terkait pembagian pekerjaan di lapangan, serta mendesak pemberdayaan perusahaan bongkar muat di Desa Bahomotefe.

Di tengah aksi tersebut, perwakilan PT PETROSEA, Farid Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya telah menghentikan seluruh aktivitas sementara waktu dan telah mempekerjakan sejumlah warga lokal.

“Kami sudah menghentikan seluruh aktivitas di lapangan, dan saat ini sekitar 35 orang karyawan yang bekerja berasal dari Desa Bahomotefe,” ujar Farid.

Aksi demonstrasi tersebut masih berlanjut hingga sore hari dengan penjagaan aparat keamanan setempat guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. ***