PALU – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, membuka kegiatan Lokakarya Pemangku Kepentingan untuk Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), di salah satu hotel, Selasa (27/10)
Kegiatan itu merupakan kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Unicef Indonesia, dan Yayasan Karampuang.
Sigit mengatakan, salah satu kebijakan Pemkot Palu dalam menanganani ATS adalah menggratiskan biaya pendidikan dari tingkat PAUD/TK, SD, hingga SMP. Kesemuanya di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).
“Saya juga kaget dilaporkan oleh Yayasan Karampuang, ada anak Palu yang tidak sekolah. Padahal langkah kongkret yang kita ambil sejak menjabat adalah menggratiskan biaya sekolah,” katanya.
Menurutnya, ada dua masalah apabila ada anak Palu tidak sekolah, yaitu karena biaya atau anaknya memang malas sekolah.
“Pemerintah sudah dibekali tiga hal, yakni anggaran, orang-orang hebat, dan aturan atau regulasi. Ini menjadi pertanyaan besar, apa yang salah sampai hari ini ada anak tidak sekolah. Apakah informasi pendidikan gratis tidak sampai atau seperti apa,” tanyanya.
Dia berharap, dengan terlaksananya lokakarya ini, tidak ada lagi anak Palu yang tidak sekolah. Para lurah juga diharap terus berinovasi di daerahnya, tidak perlu terlalu kaku dengan arahan-arahan yang tidak sesuai dengan kondisi daerah.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay