PALU – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tengah (Sulteng), Alamsyah Palenga, mendesak Kapolda Sulteng mengusut tuntas kasus tertembaknya salah seorang demonstran, Almarhum Rifaldi yang terjadi di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinomo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Ahad (13/02) malam.
“Kami meminta Kapolda Sulteng untuk segera mengusut tundas terjadinya peristiwa tersebut, dan mendukung upaya-upaya hukum yang salah harus ditetapkan bersalah dan yang benar harus ditetapkan benar,” kata Alamsyah Palenga, Senin (14/02) sore.
Pihaknya juga menyesalkan, pengamanan pihak Kepolisian yang berujung ricu dan mengakibatkan seorang pemuda sampai meninggal dunia akibat tertebak.
Akademisi Universitas Tadulako (Untad) ini menilai, bahwa kisruh tata kelola tambang ini bukan hanya wilayah di Parimo saja. Tetapi, secara keseluruhan wilayah Sulteng.
Menurut dia, tata kelola tambang di daerah ini belum memiliki rasa keadailan terhadap masyarakat, dan memberikan kepastian hukum sehingga terjadi peristiwa naas tersebut.
“Olehnya kami meminta pertanggunjawaban, termasuk wakil rakyat yang duduk di legislatif terkait untuk segera menuntaskan tata kelola tambang ini,” tegasnya.
Dia menambahkan, jangan sampai insiden ini terus berulang. Pihaknya sangat prihatin dengan hilangnya nyawa demontrans tersebut. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk menahan diri agar kejadian tersebut tidak berulang lagi.
“Kepada masyarakat harap menahan diri, bukan dikarenakan masyarakat salah, supaya keadan bisa berubah menjadi keadan tidak rusuh lagi seperti dari semalam,” pungkasnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin