PALU – Forum GMC (Gerakan Melawan Covid) 19 Sulawesi Tengah menilai, pola penanganan wabah virus corona atau Covid-19, sepatutnya dilakukan dengan membangun sebuah sistem dan strategi kewaspadaan daerah yang lebih bersifat komprehensif.

Ketua Forum GMC-19, Ikbal Borman, Ahad (26/04), mengatakan, penanganan yang dilakukan bukan dengan pola yang mencerminkan kepanikan dan kecemasan yang berlebihan, sehingga menimbulkan dampak psikologi, ekonomi dan sosial yang begitu luas di kalangan masyarakat.

“Pola penanganan wabah Covid-19 melalui sistem dan strategi kewaspadaan daerah, berorientasi pada upaya untuk mengurangi kecemasan masyarakat, dan lebih mengedepankan tetap terjaganya rutinitas kehidupan sebagaimana biasa,” terangnya.

Pihaknya menilai, pola penanganan wabah corona saat ini masih bersifat sporadis dan parsial. Pola penanganan seperti itu dikhawatirkan menimbulkan akses psikologi, eknomi, dan sosial yang bakal meluas.

Menurutnya, sistem dan strategi kewaspadaan daerah terbangun melalui kebijakan utama melakukan lockdown terbatas di seluruh wilayah Sulteng, mengatur sirkulasi kebutuhan pokok masyarakat, menata dan mengelola kedispilinan warga sampai di tingkat lingkungan/RT dan dusun.

Selain itu, kata Ikbal, mengatur dan menata sarana dan prasarana kesehatan di semua tingkatan, menata media informasi, mengembalikan rutinitas kehidupan warga dalam bingkai sistem dan starategi kewaspadaan daerah dengan membuka kembali semua akses pelayanan pendidikan, peribadatan, dan aktifitas usaha warga pada umumnya.

Namun, kata dia, membangun sistem tersebut membutuhkan keberanian pemimpin daerah di Provinsi Sulawesi Tengah. Namun jika itu tidak dilakukan dan semakin lama bermain di wilayah tidak nyaman, maka dikhawatirkan dalam suasana batin kecemasan yang semakin membuncah, pada ujungnya akan menimbulkan ekses yang lebih berat.

Untuk itu, Forum GMC-19 Sulteng menyatakan siap untuk bersama-sama pemerintah daerah guna mencari solusi yang lebih tepat untuk menangani wabah corona di daerah ini. (HADY)