Ghirah Menyambut Ramadhan Warga Palu Utara Lewat Pawai Obor

oleh -

SHALAT Magrib baru saja selesai ditunaikan di Masjid Jami Nurul Huda Mamboro, Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara. Usai melaksanakan sholat sunat rawatib, baik jamaah usia lanjut, muda maupun anak-anak tampak terlihat sumringah. Apalagi anak-anak usia seumuran anak TK/SD terlihat kejar-kejaran di halaman masjid atau memanggil-manggil rekan lainnya, untuk berkumpul.

Nampak di tangan anak-anak itu memegang sebatang buluh berukuran sekitar 30-40 centimeter, berdiameter 10-15 milimeter, pada ujungnya diisi kain perca akan dijadikan sumbu. Anak -anak itu lalu berteriak memanggil teman lainnya untuk bersegera siap menuju tempat berkumpul pawai obor dengan mengambil garis start belakang Kantor Camat Palu Utara, Jalan Pobolongea, Kelurahan Mamboro, Kota Palu, Rabu (30/3).

Di sepanjang jalan dari segala arah, terlihat warga baik anak balita, remaja, dewasa, tua, menggunakan roda dua, roda empat, berjalan kaki sendiri atau rombongan menuju Kantor Camat Palu Utara tempat dimulainya pawai obor.

Waktu baru menunjukkan pukul 18.40 WITA warga sekitar terus berdatangan memadati tempat berkumpul, sesekali terdengar shalawatan atau lagu bernuansa religi dibawakan anak-anak yang berkumpul atau melalui pengeras suara panitia pawai yang terdiri dari karang taruna, majelis taklim, Risma dan lainnya se- Kecamatan Palu Utara.

BACA JUGA :  Pengurus DPW PAN Sulteng Ajukan Mosi Tak Percaya Kepemimpinan Rusli dan Yahya

Mereka yang datang secara rombongan, mesti melakukan registrasi kepada panitia. Hal ini agar memudahkan nantinya mengontrol.

Waktu terus berputar, warga sekitar terus berdatangan hingga mencapai ratusan dari 1000 obor ditargetkan dalam pawai obor tersebut.

Ghirah menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah nampak terlihat dari warga yang menyemarakkan syiar agama. Apalagi setelah dua tahun sebelumnya tidak dapat melakukan aktivitas keramaian adanya pandemi Corona virus disease (Covid) 19.

“Hajatan pawai obor merupakan program agenda tahunan dari Wanita Islam Alkhairaat (WIA) Kecamatan Palu Utara, ini baru bisa dilaksanakan sebab adanya Covid 19,” kata Ketua WIA Kecamatan Palu Utara Hj. Fadlun A Hamid di lokasi disela-sela persiapan pawai.

Ia mengatakan, para peserta pawai obor dari sekolah tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjut, WIA, remaja Islam masjid (Risma) se-Kecamatan Palu Utara.

“Mereka ini nantinya akan berjalan mengikuti rute telah ditetapkan panitia mulai dari kantor camat Palu Utara sampai di Lapangan Labuan Baru,” kata Hj.Fadlun A Hamid baru saja wisuda meraih gelar Doktornya pada Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bidang Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia.

BACA JUGA :  Milad Alkhairaat Steril dari Muatan Politik

Dia mengatakan, dalam pawai itu merekabmelantunkan takbir dan sholawat. Dengan begitu insyaal Allah terlindung dan terhindar dari segala penyakit, khususnya Covid 19.

“Olehnya kita sambut bulan puasa ini penuh kegembiraan dengan pawai obor,” katanya.

Tidak hanya itu saja, kata dia, peserta yang baik barisannya akan dinilai, untuk diumumkan serta diberikan hadiah pada malam peringatan Nuzulul Qur’an.

Ia menambahkan, pawai obor ini juga bagian dari syiar agama, penanda iman seorang muslim.

“Seorang muslim harus gembira menyambut datangnya bulan Ramadhan,”menyudahi.

Camat Palu Utara Moh.Azhar mengatakan tidak menyangka peserta pawai membludak dari seperti diperkirakan. Hal ini juga mungkin bagian dari pelampiasan hal positif, sebelumnya segala aktivitas dibatasi adanya Covid 19.

BACA JUGA :  Tiga Paslon Pilkada Kota Palu Bebas Narkoba

Meski begitu , Moh.Azhar tetap mengingatkan peserta pawai untuk menerapkan protokol kesehatan dan tetap menjaga keamanan.

Alhamdulillah, adanya pawai obor ini juga ungkapnya, bisa menggerakkan perekonomian warga sekitar dengan menjual sebilah bambu obor dengan minyaknya dijual Rp5000.

“Tidak hanya anak-anak membeli, orang tuanya juga ikut,” mengakhiri.

Peserta pawai obor dilepas oleh Camat Palu Utara Moh.Azhar turut didampingi Ketua WIA Palu Utara Hj.Fadlun A Hamid dan Danramil.

Meski hujan gerimis turun, tidak menyurutkan langkah peserta pawai terus berjalan mengikuti rute dari panitia. Ribuan langkah kaki diayunkan, takbiran, sholawatan dibacakan menjadi catatan amal dan saksi bagi generasi akan datang ghirah menyambut bulan suci Ramadhan.

Sepanjang jalan dilalui peserta pawai, dijejali warga ingin menyaksikan dan melihat langsung sembari mengabadikan momen itu dengan gawainya, juga menyebarkan melalui akun medsos.

Selamat menjalankan ibadah puasa semoga menjadi insan taqwa ! Amin ya Rabbal ‘alamiin. (Ikram)