PALU – Salah satu upaya menekan kurangnya angka kematian yang diakibatkan Penyakit Tidak Menular (PTM), adalah mendorong kegiatan Gerakan Masyarakata Sehat (Germas) secara rutin.
“Ini adalah upaya Pemkot Palu yang juga merupakan kebijakan Wali Kota Palu untuk melaksanakan program rutin ini setiap pekannya,” kata Ketua Panitia Pelaksana Germas Kelurahan Tavanjuka, Rohmat Yasin pada kegiatan Germas di kelurahan tersebut, pekan lalu.
Menurut Rohmat, pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan semua komponen bangsa, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampum hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
“Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi epidemologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian akibat PTM seperti stroke, jantung, diabetes dan lainnya,” jelas Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinkes Palu itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu penyebab meningkatnya PTM adalah kurangnya kemauan masyarakat untuk melakukan akitivitas fisik, kurang mengomunsi sayur dan buah serta tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Perbaikan lingkungan dan perubahan parilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa. Untuk itu, Germas menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik sebagai salah satu perwujudan dari revolusi mental yang dicanangkan oloh Bapak Presiden. Dukungan pemerintah daerah sangat menentukan kesuksesan program ini,” tambahnya.
Sementara Kadis Kesehatan Kota Palu, Royke Abraham mengatakan, Germas melibatkan semua unsure dan terintegrasi dengan beberapa program prioritas Pemkot dalam hal kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan dan kenyamanan. Didalamnya ada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab pada tupoksinya masing-masing.
“Sehingaa kita diharapkan dapat membaca peluang dalam menyusun strategi yang mampu merangkul berbagai sumberdaya di daerah, sinergitas lintas sector yang senada, terutama program unggulan Pemkot yang berbasis maayarakat, seperti program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan program Badan Narkotika Naalonal (BNN),” pungkasnya.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kota Palu, Ilham Arsyad menambahkan, kegiatan Germas menyangkut olahraga (senam), pemeriksaan kesehatan serta sosialisasi makan buah dan sayur dan program edukasi dalam penanggulangan bahaya narkoba dengan melibatkan BNN.
“Kita ketahui saat ini penyalahgunaan narkotika menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat. Menurut data tahun 2016, penyalahgunaan narkotika di Kota Palu mencapai 4.414 orang,” kata Ilham.
Menurutnya, fakta itu sangat mencemaskan, apalagi sudah menyasar generasi di tingkat SD.
“Wali Kota Palu telah mendeklarasikan palu perang melawan sampah, disusul dengan perang terhadap narkoba. Ini adalah kebiajakan yang mesti ditindaklanjuti seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan bersama pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk melakukan upaya pemberantasan musuh bangsa bernama narkoba itu,” tutupnya. (HAMID)