PALU – Mengapa pemilu 2019 nanti harus berjalan dengan damai dan bermartabat? Sebab Pemilu merupakan sebuah ajang lima tahunan dalam rangka melanjutkan kepemimpinan nasional selama lima tahun berikutnya. Ketika iklim pemilihan umum buruk dan tidak bermartabat, maka dikhawatirkan keberlanjutan kepemimpinan di negeri ini tidak akan berjalan dengan baik.
Hal ini disampaikan salah satu Tokoh Pemuda Kota Palu yang juga mantan Ketua Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulteng, Muh. Siddiq Djatola, baru-baru ini.
Untuk itu, kata dia, sudah seharusnya generasi milenial di negeri ini melek politik dan sudah saatnya kaum milenial menebarkan konten-konten positif di media sosial yang bisa menumbuhkan optimisme bangsa lewat doa dan harapan agar terwujud proses demokrasi yang damai dan bermartabat.
“Gunakanlah ponsel kita dengan sebaik-baiknya, dengan bijak. Apalagi tahun ini adalah tahun politik. Jangan sampai kita malah menjadi menyebar berita bohong, fitnah. Kita tidak ingin ada perpecahan antara sesama anak bangsa,” katanya.
Generasi milenial, lanjut dia, adalah penerus bangsa, calon pemimpin, sehingga diharapkan dapat mencerna berita, kabar dan ajakan dengan baik. Segala sesuatunya harus dicek terlebih dahulu.
“Jadi jika kalian nanti menerima berita yang terindikasi hoax, jangan langsung disebarkan, tapi dipelajari. Kalau memang ada unsur hoax, langsung dihapus saja. Apalagi berita-berita itu berisi tentang ujaran kebencian, baik itu terkait agama maupun etnis,” tutupnya. (RIFAY)