Gelar Seminar, Tiga Penulis akan Sumbang untuk Korban Bencana

oleh -
Yojo Rival saat mengisi materi kelas menulis di Parigi Moutong. (FOTO: IST)

PALU – Akhir bulan Februari mendatang, tiga penulis muda daerah ini, akan mengelar seminar kepenulisan di Kampus Universitas Tadulako (Untad). Kegiatan tersebut menargetkan sebanyak 1500 peserta.

Ada tujuan mulia dari kegiatan yang akan dilaksanakan itu, di mana hasil penjualan tiketnya akan disumbangan kepada korban yang terdampak bencana alam, 28 September silam.

Tiga penulis tersebut yakni, Yojo Rival, Bahir Samata, dan Ikerniawati.

“Motivasinya untuk membantu orang lain. Modal kita yakni melalui literasi. Banyak relawan menawarkan bantuan dengan berbagai hal, namun kami memilih untuk membangkitkan literasi di daerah ini bagi pengungs,” ujar Penulis Buku “Hujan dan Secarik Kertas” dan “Merelakan Kehilangan”, Yojo Rival, Selasa (22/01).

BACA JUGA :  KPU Sulteng Batasi Hanya 25 Orang Pendamping Pendaftaran Paslon

Rifal mengatakan, sejak tour kepenulisan ke sejumlah wilayah di Sulteng ini, mereka menemui anak-anak muda dan pelajar yang harus mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Untuk itu, kata dia, saat ini mereka telah banyak membentuk wadah berhimpun di bidang literasi kepenulisan, namun tidak memiliki dukungan pendanaan untuk mengembangkan kreatifitas.

“Saya lihat di beberapa kabupaten, semuanya sebenarnya sudah ada oragnisasi. Hanya saja masih kurangnya semacam suntikan semangat dana,” tambahnya.

Dia menguraikan, dana dan semangat anak-anak muda itu harus saling melengkapi. Bersyukur, kata dia, dari tour ke daerah-daerah itu mendapat respon yang sangat baik. Bahkan usai menerima materi, mereka langsung membuat suatu karya.

BACA JUGA :  Angin Puting Beliung Rusak Enam Rumah Warga di Ampana Kota

Menurutnya, tour kepenulisan itu sebuah motivasi bagi mereka, karena minimnya sentuhan pemerintah di bidang organisasi literasi.

Dia berharap, ke depan pemerintah harus mendukung upaya generasi Sulteng tersebut.

“Dan juga membuka peluang kerja baru, seperti tokoh buku, tempat percetakan buku,” tandasnya. (NANANG IP)